Kondisi Jalan Provinsi di Karang Dapo Muratara, Ada Kubangan Bisa Tenggelamkan Mesin Motor
baturajaradio.com - Jalan provinsi di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) rusak parah.
Jalan poros penghubung antar desa hingga akses ke Kabupaten Musi Rawas ini sudah pernah diperbaiki Pemprov Sumsel.
Namun kini kembali ditemukan kerusakan di beberapa titik hingga menyulitkan kendaraan yang hendak melintas.
Warga setempat, Deri (29) mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah lebih dari sebulan dan terdapat di beberapa titik.
Namun yang cukup parah berada di Dusun Sungai Bilang, antara Kelurahan Karang Dapo dan Desa Setia Marga (SP4).
"Sebenarnya ada beberapa titik lah yang rusak, cuma mungkin yang paling parah di situ (Sungai Bilang)," kata Beri, Minggu (28/2/2021).
Dia mengatakan, kerusakan jalan itu sangat menyulitkan aktivitas warga untuk keluar masuk desa.
Para petani karet dan kelapa sawit pun kesusahan mengeluarkan hasil kebun mereka.
Warga berharap jalan rusak tersebut segara dibangun beton atau paling tidak diperbaiki di titik-titik terparah.
"Bawa getah karet, sawit, lewat jalan ini, warga mau berbelanja ke pasar lewat sini semua," kata Beri.
Warga lainnya, Apri (26) mengatakan agar bisa melewati jalan rusak tersebut masyarakat memasang papan untuk sepeda motor.
Pasalnya bila pengendara motor memaksa menerabas genangan air bisa menenggelamkan mesin motor karena lubangnya dalam.
"Jadi masyarakat pasang papan di pinggirnya supaya bisa dilewati motor, orang jalan kaki juga bisa lewat, tidak sampai mengarungi lumpur," kata Apri.
Kepala Desa Setia Marga, Bambang Hadianto membenarkan kondisi jalan menuju desanya rusak parah.
"Kondisinya semakin parah, berlumpur, lubangnya cukup dalam, lumayan lebar," katanya.
Bambang menyebutkan akses yang rusak parah tersebut merupakan jalan milik provinsi.
Pemprov Sumsel sebelumnya telah melakukan perbaikan di beberapa titik kerusakan.
Namun yang rusak kali ini adalah titik baru yang sebelumnya masih bagus.
"Beberapa titik-titik yang rusak sudah dibangun beton oleh provinsi, tapi hanya spot-spot parah saja, karena mungkin anggarannya terbatas."
"Nah ini spot baru, dulu masih bagus, awalnya rusak sedikit, karena sering dilewati kendaraan, sekarang parah," kata Bambang.
Dia mengungkapkan kerusakan jalan itu semakin parah karena setiap hari dilewati mobil pengangkut buah sawit dengan tonase melebihi batas kekuatan jalan.
"Muatan mobil itu kadang sampai 12 ton lebih, sementara untuk kapasitas jalan ini kan belum cukup untuk 12 ton itu," katanya.
Selain itu, jalan tersebut juga tidak memiliki parit sehingga saat hujan air tidak bisa mengalir.
Bambang sudah melaporkan kondisi jalan yang rusak itu kepada Pemkab Muratara untuk disampaikan kepada Pemprov Sumsel.
"Jalan ini tidak bisa diatasi oleh pemerintah desa, tidak sanggup kami, anggarannya cukup besar," katanya.
Tidak ada komentar