Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Jadi Musuh Petani yang Paling Menyusahkan, Hama Tikus Dibasmi dengan Belerang

Jadi Musuh Petani yang Paling Menyusahkan, Hama Tikus Dibasmi dengan Belerangbaturajaradio.com -Serangan hama tikus yang membuat kewalahan saat memasuki musim tanam membuat petani melakukan pembasmian hama tikus beberapa hari menjelang musim tanam.

Pembasmian hama tikus dilakukan dengan cara pengomposan menggunakan belerang yang diletakkan dalam sebuah alat dan dibakar sehingga membuat hama tikus keluar dari sarangnya.

“Hama ini muncul tidak mengenal waktu dan musim, baik pada musim rendeng maupun musim gadu."

"Berbeda dengan hama wereng yang menyerang pada waktu tertentu, terutama pada musim hujan dan tanah lembab,” kata Sandi, seorang petani di wilayah Belitang kepada Sripoku.com, Senin (7/1/2019).

Salah satu cara memberantas hama tikus yang efisien adalah dengan penggropyokan dan pengomposan secara bersama.

Petani akan mengejar dan menghadang serta memaksa tikus keluar dari sarangnya untuk kemudian dibasmi bersama-sama.

Karena, kata Sandi, jika hanya diusir dengan racun atau sejenisnya, hama tikus tidak akan jera dan akan kembali lagi.

"Bisa dikatakan tikus sudah pintar dan susah dibasmi dengan obat-obatan."

"Satu-satunya cara paling efisien adalah dengan mengejar dan menggali lubang tikus," katanya.

Biasanya, lanjut Sandi, hama tikus cukup banyak menyerang tanaman padi petani ketika padi berusia satu bulan lebih sehingga menyebabkan petani kesulitan untuk menyemai padi karena sebagian besar sudah dewasa bahkan ada yang sudah siap untuk berbuah.

Sedangkan Sumiran, petani lainnya mengaku, setiap hari melakukan pemeriksaan dan mengejar lubang-lubang yang diduga sebagai sarang tikus untuk dibasmi.

Karena, lanjutnya, kesempatan membasmi hama tikus paling tepat sebelum melakukan penanaman atau ketika padi masih berusia dibawah satu bulan.

"Namun pembasmian hama tikus tetap dilakukan meskipun tanaman sudah rimbun dengan harapan dapat meminimalisir kerusakan tanaman padi."

"Jika ditemukan ada bekas tikus, maka pengomposan ke sarang-sarang tikus langsung dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan lainnya," kata Sumiran .

(http://palembang.tribunnews.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.