Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Api Asian Games 2018 Sudah Tiba di Indonesia, Berikut Prosesi Pengambilan Api Abadi Indonesia

Baturajaradio.com - Api obor Asian Games 2018 yang disulut sejak Minggu (15/7/2018) dari api abadi di Stadion Mayor Dhyan Chand, New Delhi India telah sampai di Bandara Adi Sucipti Selasa (17/7/2018).

Api Asian Games 2018 tersebut telah menempuh perjalanan sejauh 7.300 km dari India ke Indonesia ini, saat ini masih diinapkan di Museum Dirgantara, Yogyakarta.

Api Asian Games 2018 ini sempat dibawa berlari mengellingi kota New Delhi oleh legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti dan 30 atlet nasional India sejauh tiga kilometer, Selasa (17/7) pagi.


Setelah tiba di Bandara, api Asian Games 2018 langsung disambut Ketua Inasgoc Erick Thohir beserta sekjen Inasgoc, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X serta para pejabat dan tamu udangan lainnya.

Menurut jadwal, saat api Asian Games 2018 dari India berada di Museum Dirgantara Mandala, panitia kegiatan kirab obor Asian Games 2018 akan melakukan prosesi pengambilan api abadi milik Indonesia pada Rabu (18/7) di Mrapen, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah.

Upacara pengambilan api abadi Indonesia di Mrapen akan diiringi tujuh putri Indonesia yang mewakili tujuh pulau besar di Nusantara.

Selanjutnya, api yang sudah disulut akan dibawa menuju Semarang, Jawa Tengah dan mantan petenis putra peraih empat medali emas di arena Asian Games, Yustedjo Tarik akan mendapat kehormatan sebagai pembawa obor tersebut.

“Keterlibatan para legenda olahraga Indonesia, mulai dari Susy Susanti di India, lalu Yustedjo Tarik, dan akan banyak atlet-atlet lainnya, serta artis nasional dalam kirab obor ini untuk menggugah semangat bertanding para atlet, sekaligus diharapkan makin mendapatkan dukungan dari masyarakat di kota-kota yang dilewatinya,” ujar Ketua Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir.

Yustedjo dikenal sebagai satu-satunya atlet Indonesia yang pernah merebut empat medali emas.

Di Asian Games 1978, Bangkok, Thailand, Yustedjo merebut emas di beregu putra dan ganda putra bersama Atet Wijono. Sedangkan di Asian Games 1982, India, ia juara di tunggal putra dan beregu putra.

“Ini sebuah kebanggaan bagi saya yang bisa terlibat menjadi pembawa obor saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Harapan saya, para atlet yang bertanding nanti akan tampil semangat dan mampu memaksimalkan dukungan tuan rumah sebagai tuan rumah untuk merebut medali emas sebanyak mungkin,” ujat pria yang masih mengayuh raket di usia 65 tahun itu.

(http://palembang.tribunnews.com)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.