Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Tolak Kenaikan BBM KAMMI OKU Gelar Aksi Damai

KAMMI OKU saat menggelar aksi damai digedung DPRD OKU
baturajaradio.com -Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Selasa siang (17/7) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Kedatangan mahasiswa ini untuk melakukan damai menyuarakan keluhan masyarakat dengan kenaikan BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang baru-baru ini dinaikan oleh Pemerintah Indonesia.

"Kami sudah muak dengan sikap pemerintah yang menaikan BBM non subsidi dan TDL secara diam-diam. Bukan hanya itu hutang Indonesia di era kepemimpinan pak Jokowi juga sudah mencapai Rp 5000 triliun lebih. dan itu hanya dalam kurun waktu 4 tahun presiden Jokowi memimpin. Jadi setiap anak yang baru lahir dibebani hutan Rp 14 juta," Kata Ketua Umum KAMMI OKU Ahmad Mubasyir, Saat menyampaikan orasinya.

Dalam aksinya KAMMI mengajukan 5 tuntutan untuk segera disampaikan oleh DPRD OKU ke DPRD Sumsel dan diteruskan kepemerintahan Presiden Republik Indonesia Jokowi. Adapun tuntutan mahasiswa tersebut yakni.

Mengecam tindakan pemerintah yang berulang kali menaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi dengan tanpa sosialisasi terlebih dahulu Kemudian Menuntut pemerintah untuk segera menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok rakyat seiring dengan naiknya harga BBM yang ketiga Menuntut pihak DPRD OKU untuk memanggil dan menagih pihak pertamina agar menjaga ketersediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi bagi masyarakat miskin

Keempat Menuntut pemerintah Indonesia, kepolisian republik Indonesia, Kemenkeu dan instansi pemerintah terkait untuk bersikap tegas dan berhenti lempar tangan terhadap kebijakan yang menyangkut hajat dan kesejahteraan rakyat Indonesia dan yang terakhir. 

Menuntut pihak DPRD Sumsel untuk menyampaikan pernyataan sikap kami ini kepada pemerintah pusat Puluhan mahasiswa tersebut diterima langsung oleh anggota DPRD OKU Yopi Syahrudin dan Robbi Vitergo dan diajak masuk keruang BANMUS untuk melakukan jajak pendapat antara DPRD dan Mahasiswa Didalam ruanh BANMUS mahasiswa sempat mempertanyakan keberadaan seluruh anggota Dewan, karena mereka hanya ditemui oleh tiga orang anggota dewan saja.

Aksi saling jawab perihal keberadaan anggota DPRD antara Mahasiswa dan anggota DPRD sempat terjadi ketegangan, namun tidak berlangsung lama setelah ketiga orang Anggota Dewan tersebut memberikan apresiasi terhadap tuntutan Aksi ini.

"Kami sangat sependapat dengan tuntutan adik-adik, kita lihat saja karena masalah BBM ini disetiap SPBU kerap terjadi kemacetan bahkan masyarakat kesulitan mendapatkan BBM, tuntunan ini akan kami sampaikan ke unsur pimpinan dan akan kami sampaikan didalam rapat" tukas Yopi. (http://www.detiksumsel.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.