Kompolnas: Penyerangan Novel Baswedan Dilakukan dengan Matang, Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku
Baturaja Radio - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti
berpandangan, pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sudah
merencanakan aksi terornya dengan matang.
Pasalnya, kata Poengky, jejak yang ditinggalkan para pelaku
setelah melakukan aksi penyiraman air keras ke penyidik senior Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut sangatlah minim.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti
berpandangan, pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sudah
merencanakan aksi terornya dengan matang.
Pasalnya, kata Poengky, jejak yang ditinggalkan para pelaku
setelah melakukan aksi penyiraman air keras ke penyidik senior Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut sangatlah minim.
Poengky pun meminta pihak keluarga, KPK, serta publik bersabar dalam
penyelidikan kasus teror ini. Namun, publik wajib mengawasi kinerja dari
kepolisian terhadap kasus yang menimpa penyidik KPK tersebut.
"Kita berikan waktu kepada polisi untuk melakukan penyelidikan.
Masyarakat perlu mengwasi agar penyelidikan polisi on the right track,"
tutupnya.
Sekadar informasi, Novel Baswedan sudah sebulan lebih dirawat di
rumah sakit di Singapura usai mendapatkan teror penyiraman air keras
oleh orang tidak dikenal. Namun, sebulan lebih juga pihak kepolisian
belum dapat mengungkap kasus ini secara terang benderang.
Insiden teror yang menimpa Novel tersebut terjadi usai penyidik
senior KPK tersebut salat subuh di sebuah masjid di kawasan rumahnya di
Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017.
Akibatnya, Novel mengalami luka cukup serius di bagian matanya
hingga harus dirawat intensif di rumah sakit di Singapura setelah sempat
menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jakarta Eye Centre.(okezone.com)
Tidak ada komentar