Dijatuhi Sanksi, Yorrys: Ini Lucu-lucuan Saja
Baturaja Radio - Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys
Raweyai, tagih sanksi untuk kader lainnya. Bagi Yorrys sanksi yang
ditujukan kepadanya hanya lucu-lucuan saja.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memberikan sanksi peringatan tertulis kepada Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai. Sanksi dijatuhkan menyusul pernyataan Yorrys yang menyebut Ketua Umum Golkar Setya Novanto hampir pasti menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik.
Yorrys Raweyai yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui terkait pemberian sanksi tersebut. Karenanya, ia enggan menanggapi lebih jauh terkait masalah itu.
"Saya belum terima, sudah keluar suratnya? Saya nggak tahu ya tapi boleh-boleh saja, cuma kita lihat saja. Saya sendiri nggak mau komentar ya karena ini menurut saya lucu-lucuan saja (tertawa)," ujar Yorrys saat dihubungi wartawan pada Selasa (2/5).
Yorrys pun membandingkan sanksi kepadanya dengan kader Partai Golkar lainnya. Menurutnya ada kader yang dianggap nyata-nyata juga melanggar Partai Golkar namun lolos dari sanksi DPP Partai Golkar.
"Yang lain coba mana? Banyak kan yang menyalahin itu kayak Fadel, Aburizal, Erwin Aksa, Titiek Soeharto, mana surat peringatannya? Nggak ada kan," katanya.
Karenanya Yorrys enggan terlalu serius menanggapi pemberian sanksi tersebut. Apalagi jika dia disebut menyalahi kesepakatan rapat pada 5 April DPP Harian Partai Golkar.
Lagi pula, pemberian sanksi juga biasanya diawali dengan pemanggilan terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak terjadi dalam pemberian sanksi tersebut.
"Justru saya bingung, 5 April rapat gimana (tertawa) ini saya nggak tahu, gue malas komentarin hal itu nggak ada guna dan yang mau memberikan sanksi siapa? Kan ada korbid kepartaian, tapi biar aja lah ngapain tanggapan gitu," kata Yorrys.(republika.co.id)
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memberikan sanksi peringatan tertulis kepada Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai. Sanksi dijatuhkan menyusul pernyataan Yorrys yang menyebut Ketua Umum Golkar Setya Novanto hampir pasti menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik.
Yorrys Raweyai yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui terkait pemberian sanksi tersebut. Karenanya, ia enggan menanggapi lebih jauh terkait masalah itu.
"Saya belum terima, sudah keluar suratnya? Saya nggak tahu ya tapi boleh-boleh saja, cuma kita lihat saja. Saya sendiri nggak mau komentar ya karena ini menurut saya lucu-lucuan saja (tertawa)," ujar Yorrys saat dihubungi wartawan pada Selasa (2/5).
Yorrys pun membandingkan sanksi kepadanya dengan kader Partai Golkar lainnya. Menurutnya ada kader yang dianggap nyata-nyata juga melanggar Partai Golkar namun lolos dari sanksi DPP Partai Golkar.
"Yang lain coba mana? Banyak kan yang menyalahin itu kayak Fadel, Aburizal, Erwin Aksa, Titiek Soeharto, mana surat peringatannya? Nggak ada kan," katanya.
Karenanya Yorrys enggan terlalu serius menanggapi pemberian sanksi tersebut. Apalagi jika dia disebut menyalahi kesepakatan rapat pada 5 April DPP Harian Partai Golkar.
Lagi pula, pemberian sanksi juga biasanya diawali dengan pemanggilan terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak terjadi dalam pemberian sanksi tersebut.
"Justru saya bingung, 5 April rapat gimana (tertawa) ini saya nggak tahu, gue malas komentarin hal itu nggak ada guna dan yang mau memberikan sanksi siapa? Kan ada korbid kepartaian, tapi biar aja lah ngapain tanggapan gitu," kata Yorrys.(republika.co.id)
Tidak ada komentar