Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Warga di Ring I PT SB Terserang ISPA

Baturaja Radio - Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mulai menjangkiti warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), yang tinggal di daerah Ring 1 PT Semen Baturaja (SB).

Adapun penyebabnya yang lebih mencolok karena faktor debu, ditambah karena musim kemarau. Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes OKU Pademi Almasyah mengatakan, penyebab ISPA terdiri dari tiga faktor,yaitu perubahan iklim (pancaroba), asap rokok,dan debu.


“Memang daerah kita merupakan kawasan pabrik semen, tidak kita pungkiri warga yang banyak terjangkit ISPA berada di tiga tempat dan merupakan kawasan ring 1 PT Semen Baturaja seperti di Tanjung Agung dan Sukaraya,” ujar Pademi. Dia menyebutkan, untuk penderita ISPA yang tercatat pada 2011,Tanjung Agung 124 pria dan 135 perempuan,sukaraya 84 laki-laki dan 140 perempuan dari total laki-laki 826 orang dan 879 orang wanita.

Dengan kata lain, penderita ISPA lebih didominasi kaum hawa. Pademi juga menjelaskan, ISPA secara teori terbagi dua, pneumonia dan pneumonia berat. “Pneumonia karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan,untuk diketahui masalah orang terinfeksi ISPA bisa disebabkan asap rokok, debu, dan pancaroba. Penyakit ISPA di daerah kita ini tergolong endemis yang setiap bulan kasusnya selalu ada,”katanya.

Disinggung kemungkinan debu PT Semen Baturaja penyebab tertinggi angka penderita ISPA, Pademi tidak menyangkal dan tidak juga membenarkan. Namun, dia mengacu pada Badan Teknik Lingkungan yang menyatakan bahwa debu PT Semen Baturaja masih di atas ambang batas. “Sejauh ini yang kami tahu normal-normal saja,” ucapnya sembari mengatakan, kemungkinan bertambah bisa terjadi untuk 2012.

Untuk angka, pihaknya juga belum bisa menyampaikan dengan dalih belum direkap. Guna menekan penderita ISPA, Dinkes OKU selalu memantaunya dengan memberikan pelayanan kesehatan yang tersebar di 15 puskesmas dan 3 rumah sakit (RS). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Suharmasto mengatakan, ketebalan debu sekarang ini bisa dibilang dalam taraf normal.

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan penebaran debu di musim panas saat bulan puasa seperti sekarang ini. Masyarakat cukup menggunakan masker atau penutup mulut saat keluar rumah. “Selain itu, diharuskan perbanyak minum air putih, untuk menghindari penyakit ISPA di musim panas ini,”kata dia. Ketua Lembaga Penelitian Penambangan,Pembangunan, dan Dampak Lingkungan (LP3L) Yunidzir Jakfar mengatakan, tidak sedikit laporan dari masyarakat,yang mengeluhkan pencemaran udara oleh debu semen.

Karena memang tidak main-main, jika debu semen sudah keluar membuat sesak bernapas. “Yang membuat kita berpikir PT Semen Baturaja tidak bertanggung jawab atas apa yang timbul olehnya (debu semen), kita sebenarnya sudah membuat komitmen dengan pihak perusahaan, tapi tidak ada pengaruh (pembiaran),” ujarnya.

Sementara itu, Humas PT Semen Baturaja Gili Aprial Braja mengatakan, pihaknya tidak hanya tutup mata dalam mengatasi masalah, terutama dari debu yang dihasilkannya. Menurut dia, PT Semen Baturaja saat ini sudah melalui proses tender guna membangun puskesmas.
sumber : seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.