Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Tenaga Pendidik Berebut Curhat, Dewan Pendidikan Sumsel Akan Kaji Keluhan Para Guru di OKU Raya

Tenaga Pendidik Berebut Curhat, Dewan Pendidikan Sumsel Akan Kaji Keluhan Para Guru di OKU Rayabaturajaradio.com- Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan akan mengkaji keluhan  para guru  di  OKU Raya (Kabupaten OKU, OKUT dan OKUS).
Keluhan akan disampaikan menteri, gubenur dan pihak terkait.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Supadmi Kohar MM pada sosiliasi dan kunjungan kerja ke OKU Raya yang dipusatkan SMAN 4 Kabupaten OKU Selasa (14/9/2021).

 Turut serta dalam rombongan Wakil Ketua Dewan Pendidikan Sumsel Dr H  Syarwani Ahmad MM, H Soleh Sakni Lc MA (anggota) Dewan Pendidikan Provinsi Sumsel.

Rombongan diterima Kepala SMAN 4 OKU Hj Jumiyati SPd MM, Kadisdik OKU diwakili Kabid SMP M Darojatun.

Sosialisasi diikuti oleh Ketua MKKS SMA, Ketua MKKS SMK, Ketua BMPS, Ketua MKKS /K3S SD, Komite Sekolah dan pihak terkait.

Para guru di di Kabupaten OKU Raya pada kesempatan itu mencurahkan (curhat) berbagai persoalan –persoalan yang di hadapan dunia pendidikan mulai dari sistem belajar daring hingga gangguan kenyamanan proses belajar mengajar yang datang dari oknum LSM (Lembaga Sosial Masyarakat).

Ada yang mengeluhkan kurangnya SDM pengawas tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada di wilayah masing-masing.

Menanggapi curhatan para pendidik ini,  Dewan Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan berjanji akan mengkaji keluhan-keluhan para guru sesuai fungsinya.

Untuk meningkatan pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Dewan Pendidikan bertugas menghimpun, menganalisis, dan memberikan rekomendasi kepada menteri, gubernur, bupati/walikota terhadap keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan.

Saat ditanya tentangnya banyak keluhan terkait penerimaan siswa melalui jalur zonasi dengan quota 40 persen, sehingga bermuara kepada kualitas peserta didik.

Beberapa sekolah yang sebelumnya  hanya bisa ditembus oleh siswa pilihan kini yang memiliki prestasi diatas rata-rata kini harus karena zonasi harus ikhlas menerima peserta didik dengan mutu yang bervariasi dari jalur zonasi.

Ada juga orang tua yang sengaja memindahkan putera/puterinya masuk/menumpang KK famili demi mengincar sekolah favorit.

Menanggapi masalah ini Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Supadmi Kohar MM juga menjelaskan, masalah zonasi sekolah yang dikeluhkan banyak pihak juga akan dievaluasi dan dikaji.

“Tidak ada formulasi yang baku, terus  mencari formulasi  yang terbaik,” kata Supadmi.

Pemerintah akan mengevaluasi apa-apa kelemahan dari kebijakan yang sudah dilaksanakan intinya pemerintah selalu menerima masukan- masukan untuk perbaikan.

Tidak tertutup kemungkinan penerimaan siswa melalui jalur zonasi ini suatu saat akan berubah. 




(https://palembang.tribunnews.com/2021/09/14/tenaga-pendidik-berebut-curhat-dewan-pendidikan-sumsel-akan-kaji-keluhan-para-guru-di-oku-raya?page=all)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.