Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Semua Rumah Sakit Diminta Layani Pasien Covid-19, Pasien Baru Terus Bertambah

Semua Rumah Sakit Diminta Layani Pasien Covid-19, Pasien Baru Terus Bertambah

baturajaradio.com - Seluruh rumah sakit pemerintah dan swasta diminta bisa melayani pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Pertambahan kasus baru Covid-19, di Indonesia, terus bertambah, sementara kapasitas rumah sakit rujukan terbatas.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Abdul Kadir, ke depan bukan hanya rumah sakit milik pemerintah saja yang bisa menampung pasien covid-19, tetapi rumah sakit swasta diminta melayani dan melengkapi fasilitas terkait covid-19.


"Pemerintah memberikan kesempatan atau mengizinkan semua RS di Indonesia termasuk RS swasta untuk memberikan layanan pasien Covid-19 asalkan mereka mengikuti SOP kita, tata laksana, juga mempunyai fasilitas,” kata Kadir di Jakarta, Kamis(28/01/2021).


Kemenkes sudah meminta RS menambah ketersediaan tempat tidur antara 30 sampai 40 persen. Saat ini, sejumlah RS di beberapa kota atau provinsi,  jumlah keterpakaian tempat tidur pasien sudah mencapai 80 persen seperti di Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Barat.


Untuk daerah yang berada di zona kuning dianjurkan oleh Menteri Kesehatan agar semua RS melakukan konversi tempat tidur sebanyak 30 persen dan melakukan penambahan ruang isolasi sebanyak 20 persen. "Sementara untuk zona hijau diperlukan konversi tempat tidur sebanyak 20 persen dan penambahan ruang ICU sekitar 15 persen," kata Kadir.


“Penambahan tempat tidur ini tentunya tidak bersifat permanen cuman dilakukan dalam waktu yang sangat kritis seperti sekarang ini. Oleh karena itu, kita lakukan dalam rangka menangani penaikan Covid-19,” katanya.


Sementara ini, penambahan dapat dilakukan dengan mengonversi dan mengubah fungsi tempat tidur yang selama ini digunakan pasien non-Covid-19 menjadi tempat tidur bagi pasien Covid-19.


Dikatakan, ditambahnya jumlah tempat tidur itu maka harus ditambah pula tenaga pelayanan kesehatan.


Juru bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus positif covid-19 mengalami peningkatan dalam 12 pekan berturut-turut.


Pada pekan ini kasus naik 1,8 persen dari pekan sebelumnya.


"Diharapkan angka ini dapat terus turun di minggu-minggu yang akan datang. Sebab sudah 12 minggu berturut-turut perkembangan kasus positif mingguan mengalami peningkatan," kata Wiku.


Wiku mengatakan, kenaikan kasus tertinggi pekan terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan kenaikan sebanyak 1.207 kasus. Pekan lalu, DKI Jakarta mencatat temuan 21.342 kasus,  sementara pada pekan ini mencapai 22.450 kasus.


"Kemudian, Jawa Tengah naik 920 kasus, dari 11.189 menjadi 12.109 kasus," kata Wiku.


Selain itu, DI Yogyakarta naik 482 kasus, dari 2.004 menjadi 2.486 kasus. Nusa Tenggara Timur naik 446 kasus, dari 518 menjadi 964 kasus, dan Banten Naik 440 kasus, dari 1.597 menjadi 2.037 kasus. Oleh karena itu Wiku meminta masyarakat terutama di provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu Wiku meminta kepala daerah lebih ketat lagi dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.


"Ini menjadi salah satu upaya paling efektif memerangi virus tak kasat mata itu. Jangan lelah menerapkan 3M karena keberhasilan penanganan covid-19 bergantung kepada kedisiplinan setiap individu," ujarnya.


Wiku Adisasmito mengatakan, tanggal 24 Januari 2021 lalu jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 162.617 atau sekitar 16,44 persen. Angka ini tergolong tinggi dan harus segera dikendalikan agar penularan Covid-19 tidak meluas.


"Persentase Ini adalah sebuah ancaman karena jika tidak dikendalikan dengan baik maka akan semakin tinggi pula jumlah penduduk Indonesia yang akan tertular Covid-19. Angka satu juta positif ini akan terus bertambah drastis seiring dengan waktu," kata Wiku.


Menurut Wiku, angka kasus positif di Indonesia telah melampaui satu juta kasus menggambarkan bahwa laju penularan virus Corona atau SARS-CoV-2 tergolong tinggi. Meskipun sekitar 80 persen dari jumlah tersebut telah dinyatakan sembuh.


Pemerintah kata Wiku saat ini fokus pada penurunan kasus aktif atau mereka yang belum dinyatakan sembuh.

"Kita harus benar-benar menganggap serius penanganan kasus aktif agar angka kesembuhan Covid-19 dapat meningkat dan menurunkan angka kematian," katanya.


Wiku mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan agar pandemi dapat segera terlewati.


"Untuk saat ini Indonesia belum mencapai semua indikator tersebut secara sempurna sehingga dapat kita simpulkan bahwa perjuangan penanganan pandemi Covid-19 19 di Indonesia ini belum berakhir," katanya.


Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut kata Wiku dibutuhkan kerjasama dan peran serta masyarakat. 


Harus ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menekan laju penularan virus covid-19 sampai Indonesia dinyatakan sukses mengendalikan wabah ini.*****


Sumber>> https://palembang.tribunnews.com/2021/01/28/semua-rumah-sakit-diminta-layani-pasien-covid-19-pasien-baru-terus-bertambah?page=3.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.