Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Harga Biji Kopi Petani OKUS Masih Rendah, Pengaruh Beberapa Faktor Berikut Ini

Harga Biji Kopi Petani OKUS Masih Rendah, Pengaruh  Beberapa Faktor Berikut Inibaturajaradio.com - Harga biji kopi produksi petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) masih terbilang rendah, yakni berkisar dari Rp 16.000 hingga Rp 18.000 per kilo.

Rendahnya harga komoditas ekspor di tingakat petani tersebut dipengaruhi banyak faktor, mulai cuaca, kualitas pasca panen hingga rantai tataniaga penjualan yang panjang.
Dihimpun Sripoku.com, di w
ilayah Kecamatan Sungai Are tertinggi Rp 18.000 per kilogram, (kopi musim panen) yang biasanga masih disimpan warga. Sementara di wilayah Kecamatan Banding Agung Rp 17.500 dan wilayah Kisam Ilir dengan harga Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per kilogram.

"Kalau kualitasnya bagus kisaran Rp 17.500 per kilo, bahkan kita belum menerima kopi yang kurang kering (lembab),"ujar salah seorang tauke Kopi Abas, di Kecamatan Banding Agung, Selasa (26/1/2021).

Salah seorang staf pemerhati kopi Konsultan HRNS di Kabupaten OKU Selatan mengatakan penyebab rendahnya harga pasaran kopi di OKU Selatan tak lain karena kualitas dan panjangnya rentetan penjualan oleh petani.

"Harga dipengaruhi kualitas kadar air, seperti biji hitam, biji busuk dan coklat yang menentukan nilai rendemen. Nilai rendemen inilah menjadi acuan harga akhir yang diterima suplayer oleh perusahaan,"ujar Masnadi kepada Sripoku.com, Selasa (26/1).

Masnadi menambahkan penyebab harga rendahnya harga di tingkat petani, karena penjualan hasil kopi di OKU Selatan melewati proses cukup panjang, tidak langsung dijual ke perusahaan.

"Petani menjual ke pengepul, selanjutnya pengepul menjual kopi ke tauke, kemudian tauke di Kecamatan menjual ke tauke lebih besar lagi, sehingga tidak langsung ke perusahaan. Jadi ada mata rantai yang panjang sebelum kopi petani sampaimke perusahaan,"jelas Masnadi.

Sementara ini, kualitas yang dipengaruhi iklim cuaca penghujan sejak 2 pekan ini ditambah lagi pengelolaan pasca panen yang kurang bagus menyebabkan kualitas biji kopi kurang maksimal, dengan kadar air rata-rata 18 persen dan rendemen tertinggi diangka 16 persen.

"Jika kualitas mutu baik tentunya suplayer lokal juga mendapatkan harga tinggi dari perusahaan, yang tentunya berdampak pada harga di tingkat petani,"kata Masnadi.
Harga Biji Kopi Petani OKUS Masih Rendah, Pengaruh Beberapa Faktor Berikut Ini



(https://palembang.tribunnews.com/2021/01/26/harga-biji-kopi-petani-okus-masih-rendah-pengaruh-beberapa-faktor-berikut-ini)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.