Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Keladi Pink Jadi Buruan Masyarakat OKU, Rela Hunting Hingga Daerah Perbatasan untuk Oleh-oleh

 



Baturajaradio.com  --  Biasanya dibiarkan tumbuh berkeliaran di hutan, tanaman keladi berwarna pink kini mendadak jadi incaran masyarakat.

Tak tanggung-tanggung, tanaman keladi pink itu bahkan kini jadi salah satu buah tangan masyarakat OKU yang sengaja hunting hingga ke daerah perbatasan.


Informasi yang didapat Senin (28/12/2020, pedagang keladi pink ini banyak ditemukan di kawasan Ogan Lima, daerah yang sudah masuk Kabupaten Lampung Utara, provinsi Lampung.

Untuk keladi pink ini, para pedagang bunga hias menawarkan dengan harga terjangkau, satu polybag ditawarkan dengan harga Rp 30.000-Rp 50.000/pot. 


Jenis caladium ini memang  termasuk jarang terlihat menghiasi pekarangan rumah warga.

Warnanya yang pink terlihat segar di mata. 


Ukuran tanaman keladi pink ini tidak terlalu tinggi, kelenturan pohon dan daunnya mirip keladi tisu putih.


Namun, warnanya yang pink sangat menggoda sehingga banyak pengendara yang tergoda untuk menghentikan kendaraanya.


Khususnya para ibu-ibu pencinta tanaman hias yang hingga saat ini masih tetap diminati untuk mempercantik pekarangan rumah.


Para penjual tanaman hias dadakan mengaku bunga keladi pink ini merupakam tanaman liar yang tumbuh subur di hutan.

"Saat menyusuri hutan kami menemukan berbagai macam tanaman hias salah satunya keladi pink ini,” ujar salah seorang pedagang bunga.


Meksi tidak tahu apa jenis nama kedali pink ini, namun petani ini mengaku tertarik dan mencoba peruntungannya dengan menjajakan tanaman keladi pink yang banyak tumbuh liar di kampungnya,

Tak disangka tanaman ini disukai sejumlah wisatawan lokal yang sedang berlalu lalang dari Kabupaten OKU-Lampung. 

Caladium yang akhir-akhir ini berhasil menggeser popularitas Aglaonema banyak digandrungi pecinta tanaman. Di pasaran tanaman hias keladi jenis ini masih tergolong langka.


Penanaman dan perawatannya tidak terllau rewel, namun tetap menyesuaikan dengan llingkungan aslinya di hutan seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan.


Seperti dituturkan Dapis (30), keladi pink ini dibelinya dari penjaja tanaman hias dipinggir jalan.,


“Lumayan buat oleh-oleh “ kata warga Kecamatan Baturaja Timur ini.


Karena hranyanya cukup terjangkau Dapis memneli sebanyak sepuluh polybag untuk oleh-oleh dan ditanam sendiri sebagai tanaman hias dipekarangan rumahnya.





(https://palembang.tribunnews.com/2020/12/28/keladi-pink-jadi-buruan-masyarakat-oku-rela-hunting-hingga-daerah-perbatasan-untuk-oleh-oleh?page=2)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.