Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Mendikbud: Guru Korban Gempa Lombok akan Dapat Uang Kaget


Mendikbud: Guru Korban Gempa Lombok akan Dapat Uang Kagetbaturajaradio.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi akan memberikan 'uang kaget' pada guru yang menjadi korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Berapa besarannya?

"Untuk guru, baik negeri maupun nonnegeri, akan mendapatkan uang kaget. Untuk PNS Rp 1,5 juta per bulan, non-PNS Rp 2 juta," kata Muhadjir di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).

Dia menyebut 'uang kaget' itu akan diberikan setiap bulan selama 6 bulan ke depan. Angka itu sesuai dengan target pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan rumah penduduk terdampak gempa.




Selain itu, Muhadjir akan menugaskan guru yang berada di wilayah tak terdampak gempa untuk mengajar di lokasi gempa. "Rotasi saja (dari wilayah tak terdampak gempa) yang nggak terdampak digantikan. Itu pun kalau memang ada permintaan. Kalau guru-guru tidak bermasalah dan trauma serius nggak dilakukan," ucap Muhadjir. 

Untuk kegiatan belajar mengajar, Muhadjir menyebut akan dilakukan di lapangan atau halaman yang cukup luas. Dia memastikan Kemendikbud menyiapkan alat tulis sekolah bagi korban terdampak gempa. Dari laporan sementara, ada 386 sekolah yang rusak dari total 770. Saat ini ada 34 sekolah sedang dalam perbaikan.

Kemudian terkait penyembuhan trauma bagi para siswa, Muhadjir meminta guru bimbingan konseling mengambil peran. Selain itu, Kemendikbud bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk membina siswa yang trauma pascagempa.

Di tempat yang sama, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita tengah menyiapkan 12 pos untuk menangani trauma yang tersebar di beberapa titik. Ada 90 petugas yang disiapkan membantu masyarakat mengalami trauma.



"Kami dari Mensos menjelaskan Inpres rehabilitasi sosial. Kami sudah sebetulnya disiapkan 85-90 yang disebut layanan hubungan psiko sosial. Itu sudah kami sebar di 12 titik di seluruh NTB. Ada 12 pos pos," ujar Agus. 

(https://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.