Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Pemerintah AS 'Shutdown', Ini Kata Trump


Baturajaradio.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya memberikan komentar pertamanya usai pemerintah AS tutup atau mengalami 'shutdown' karena kesepakatan anggaran gagal dicapai Senat AS. Apa kata Trump? 

"Demokrat jauh lebih peduli dengan Imigran Ilegal daripada dengan Militer kita yang hebat atau Keselamatan pada Perbatasan Selatan kita yang berbahaya," sebut Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2018).

"Mereka bisa dengan mudah mencapai kesepakatan tapi malah memutuskan untuk memainkan politik Shutdown#WeNeedMoreRepublicansIn18 agar bisa bertahan melewati kekacauan," imbuh Trump, merujuk pada pemilu parlemen tahun ini. 


Komentar Trump ini merujuk pada kegigihan para Senator Demokrat untuk tetap menuntut agar rencana anggaran yang diajukan pemerintah Trump juga mencakup anggaran untuk melindungi 700 ribu imigran ilegal yang terancam dideportasi di bawah pemerintahannya. 


Kalangan Republikan menolak mentah-mentah tuntutan itu. Dalam voting pada Jumat (19/1) malam, Republikan gagal mencapai target mayoritas 60 suara untuk meloloskan rencana anggaran. Gagalnya voting dan tidak adanya kesepakatan yang dicapai hingga batas waktu berakhir pada Jumat (19/1) tengah malam, maka pemerintah AS berhenti beroperasi atau tutup sejak Sabtu (20/1) dini hari waktu setempat.

"Ini merupakan satu tahun perayaan kepresidenan saya dan Demokrat ingin memberikan saya hadiah yang bagus. #DemocratShutdown," tegas Trump. Diketahui bahwa pemerintah AS tutup pada 20 Januari 2018, selang setahun usai Trump dilantik.

"Untuk yang bertanya, Republikan hanya memiliki 51 suara di Senat dan mereka butuh 60 suara. Itulah mengapa kita perlu memenangkan lebih banyak Republikan dalam pemilu 2018! Maka kita akan bisa lebih tegas pada Kejahatan (dan Perbatasan) dan bahkan lebih baik untuk Militer & Veteran kita. #AMERICA FIRST," tulis Trump.



Dalam pernyataan terpisah, Partai Demokrat melalui Ketua Minoritas Senat AS, Chuck Schumer, balik menyalahkan Trump. "Ini akan disebut sebagai 'Trump Shutdown' karena tidak ada siapa pun, siapa pun yang pantas disalahkan atas posisi yang kita dapati sekarang selain Presiden Trump," tegas Schumer dalam pernyataannya yang disampaikan di lantai Senat, Capitol Hill. 

"Pak Presiden, Presiden Trump, jika Anda mendengarkan, saya mendorong Anda, tolong pilih iya sebagai jawaban, hal yang terjadi hari ini, cara Anda berpaling dari kesepakatan bipartisan, nyaris seolah-seolah Anda mendukung shutdown," tuding Senator Demokrat yang mewakili New York ini. 

"Sekarang kita menghadapinya (penutupan pemerintah AS) dan seluruh kesalahan ada di pundak Presiden Trump," ucapnya.


Para imigran ilegal yang terancam dideportasi itu merupakan imigran yang masuk secara ilegal ke AS sebagai anak-anak bersama orang tua mereka. Kebanyakan datang dari Meksiko dan Amerika Tengah. Di bawah program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) pada era Presiden Barack Obama, para imigran ilegal ini mendapat status legal sementara di AS. Namun program DACA dihentikan pemerintahan Trump sejak September 2017.

(https://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.