Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Mendikbud Dukung Rencana Pengembalian Chattra Candi Borobudur


Baturajaradio.com - Mendikbud, Muhadjir Efendy, mendukung rencana pemindahan chattra (payung puncak stupa) yang saat ini disimpan di Musem Karmawibangga Borobudur untuk dikembalikan ke puncak candi. Namun Muhadjir meminta sebelum dilakukan pemidahan, terlebih dulu dikonsultasi kepada para ahli di bidangnya.

"Kemendikbud tidak ada masalah (pemindahan), silakan, secara teknis segera ditindaklanjuti," ujar Muhajir usai membuka kegiatan Borobudur Cultural Feast 2017 di Lapangan Parkir Utara Candi Borobudur, Sabtu (30/12/2017).

Muhadjir berpesan agar pemindahan dilakukan dengan hati-hati. Apalagi chattra ini merupakan benda istimewa yang menjadi bagian penting dari Candi Borobudur.



"Karena ini ada nilai-nilai keagamaannya, ada ritusnya, ritualnya, ada makna di baliknya maka harus betul-betul hati-hati. Konsultasi dengan pihak yang tahu dan paham akan keberadaan benda ini," lanjutnya.

Chattra tersebut, menurut Muhadjir, adalah bagian yang tak terpisahkan dari Candi Borobudur. Bahkan dia menyebutnya sebagai inti dari candi Buddha terbesar tersebut.

"Berdasarkan penelitian yang sudah bisa dipertanggunjawabkan, itu (chattra) adalah bagian dari puncak Candi Borobudur. Banyak tokoh agama Buddha dari Indonesia dan internasional minta itu dikembalikan," jelasnya.

Rencana pemindahan itu sendiri, dikatakan Muhajir akan segera dilaksanakan tahun ini. "Semakin cepat semakin baik," katanya.
Sementara, pakar arkeologi, Marsis Sutopo, mengungkapkan di sebagian besar candi, masih banyak ditemukan chattra berbentuk serupa payung di puncak bangunan. Chattra Borobudur, kata dia, ditemukan dalam kondisi hancur, yang tidak diketahui lagi bentuknya.

"Saat dilakukan pemugaran oleh Van Erp sekitar tahun 1907-1911, ditemukan sisa-sisa batu yang diyakini bagian dari chattra. Kemudian batuan itu oleh Van Erp direkonstruksi dan dipasang, tapi karena ragu-ragu lalu dibongkar lagi. Hingga akhirnya diletakkan di museum," jelas Marsis yang juga mantan Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB).

Dikatakannya, batuan tersebut sempat menjalani rekonstruksi kembali. Hingga kemudian ada beberapa pihak yang memita agar chattra tersebut dikembalikan ke posisi semula di puncak Candi Borobudur.

"Tapi untuk mengembalikan chattra ini, kita perlu lakukan kajian lebih mendalam. Karena kita tidak bisa asal pasang atau asal rekonstruksi. Dalam konteks pemugaran ada prinsip yang harus dipatuhi," terang Marsis.

Selain itu, lanjutnya, Candi Borobudur adalah warisan dunia sehingga ada hal yang perlu dijaga. Seperti integritas dan keasliannya.

"Oleh karena itu, kalau mau pasang chattra ini kembali, harus dilakukan penelitian yang lebih mendalam. Jangan sampai salah pasang atau salah rekonstruksi," tandasnya. 

(https://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.