Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

PATUHI LARANGAN MEMBAKAR, PETANI OKU MINTA PEMERINTAH BERI SOLUSI

Baturaja Radio - Upaya meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan,  berupa pembakaran hutan dan lahan (karhutla) terus ditekan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui berbagai imbauan dan sosialisasi berupa pamflet, spanduk, dan lainnya.

Warga Bumi Sebimbing Sekundang pun mengapresiasi pihak-pihak terkait,  yang terus memberikan pemahaman kepada masyarakat  khususnya yang ada di desa-desa,  terkait larangan karhutla ini. Sebab banyak warga berprofesi petani yang sudah barang tentu berhubungan dengan pembukaan lahan.

Seperti halnya warga Desa Kedondong kecamatan Peninjauan,  yang nampaknya sudah mulai memahami itu.  Dan warga di sana enggan  membakar lahan dan hutan secara sembarang.

"Kalu imbauan memang baru kali ini. Namun memang kami juga merasa hutan sudah tidak ada di daerah kami, jadi kemungkinan tidak akan ada pembakaran," ucap Alham warga Kedondong.

Warga,  kata dia,  saat ini banyak yang "ngeri" untuk melakukan pembakaran lahan, khususnya petani. Oleh karena itu pihaknya dalam hal ini masyarakat kecil berharap pihak terkait terus memberikan sosialisasi kepada warga.

Namun diharapkan, jangan cuma sosialisasi-sosialisasi saja. Warga juga kata Alham, mengharapkan solusi dari Pemerintah terkait larangan pembakaran hutan dan lahan ini.

"Jangan hanya sosialisasi, tapi juga solusi untuk kami. Sebab pasti ada warga yang ingin buka lahan dengan membakar," tambah Riko warga lainya.

Sementara, di beberapa kali kesempatan Polres OKU terus melakukan sosialisasi
Oprasi Bina Karuna Musi 2017 terhadap seluruh lapisan masyarakat.

Seperti yang dilakukan jajaran polres OKU yang dipimpin langsung Kasat Binmas Polres OKU AKP Widhi Andika Darma SH SIk, di beberapa desa di kecamatan Peninjauan.

Di hadapan warga Desa Kedondong, Widhi meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan karena hal itu bisa dikenakan sanksi hukuman dan denda.

Selain itu Widhi juga meminta partisipasi warga untuk memberikan pemahaman kepada siapapun, sehingga OKU terbebas dari pembakaran hutan dan lahan.

"Bapak Ibu kami minta partisipasinya dan sampaikan ini kepada sanak saudara," ucap Widhi.

Pada kesempatan itu, Binmas OKU juga menempelkan stiker himbauan untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. (rmolsumsel.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.