Komnas Perempuan: Pemimpin DKI Jakarta Harus Perhatikan Hak Perempuan Marginal

Yuniyanti mengapresiasi tema debat putaran ketiga yang salah satunya
membahas mengenai pemberdayaan perempuan, perlindungan terhadap anak dan
penyandang disabilitas. "Tema debat ini tentu akan diterima dengan baik
oleh perempuan Jakarta. Berdasarkan catatan kami kaum perempuan Jakarta
sangat kritis menanggapi program yang ditawarkan setiap paslon.
Pemimpin Jakarta ke depan harus mampu mengakomodasi segala lapisan
perempuan, termasuk perempuan yang selama ini termarginalkan," tegas
Yuniyanti di Gedung KPU DKI, Jumat (10/2).
Dia menjelaskan, perempuan di Jakarta tidak hanya mereka yang sudah
terpapar pendidikan tinggi. Di Jakarta, ada buruh perempuan, PRT,
perempuan korban penggusuran, perempuan di tempat hiburan, lansia
perempuan, anak-anak perempuan hingga perempuan penyandang disabilitas.
Seluruh kelompok perempuan memiliki hak yang sama, yakni kenyamanan
di ranah domestik dan publik. Karena itu, Komnas Perempuan meminta
pemimpin Jakarta di masa depan paling tidak dapat menjamin empat
kebutuhan perempuan.
"Pemimpin Jakarta harus menjamin keamanan perempuan di lingkungan
domestik maupun publik, memberikan akses hidup layak bagi semua golongan
perempuan, ada jaminan keamanan dalam mobililitas dan menjamin hak-hak
politik perempuan Ibu Kota," ungkapnya.
Menilik kinerja pemimpin Jakarta pada lima tahun terakhir, Komnas
Perempuan menilai sudah cukup baik. Namun, ada beberapa hal yang harus
ditingkatkan, salah satunya tentang akses pelayanan korban kekerasan
secara daring. Menurut Yuniyanti, layanan itu kini telah ada atas kerja
sama antara Komnas Perempuan dan Pemrov DKI Jakarta.(Republika.co.id)
Tidak ada komentar