Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

'Mesra' dengan Anies, Agus: Kami Sama-sama Penantang Petahana

Baturaja Radio - Dalam dua hari berturut-turut, dua calon gubernur DKI Jakarta yaitu Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan bertemu di satu panggung dalam acara Maulid Nabi. Agus mengatakan ada persamaan dari keduanya yaitu penantang calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Setelah bertemu saat peringatan Maulid Nabi di Kwitang, Jakarta Pusat pada Kamis (29/12), Anies dan Agus bertemu kembali pada acara Salat Subuh Gabungan se-Jabodetabek. Agus memakai baju muslim sementara Anies mengenakan baju putih. Keduanya duduk di satu panggung dan ada pula Menag Lukman Hakim Saifudin.

Soal 'kemesraan' mereka berdua, Agus menjelaskan bahwa dia dan Anies tak pernah tak akrab. Hubungan mereka baik-baik saja.

"Kami nggak pernah tidak akrab, saya tidak pernah merasa tidak akrab. Jadi baik-baik saja," ujar Agus di Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (30/12/2016).

Saat bertemu, Agus mengaku mengobrol dengan Anies. Namun tak banyak yang diobrolkan keduanya.

"(Ngobrol) Tak banyak. Bertanya-tanya biasa, hari ini ke mana saja dan sebagainya. Intinya kami, sama-sama berjuang, berkompetisi dengan cara baik. Tentunya kami ingin, sekali lagi bagi saya sama Mas Anies dan Bang Sandi kan posisinya sama, bisa dikatakan sebagai challenger, penantang dari petahana," ujar Agus.

Maksud dari sama-sama penantang petahana ini kata Agus, dia harus secepat mungkin meningkatkan elektabilitas, mengenalkan program dan memenangkan hati dan pikiran rakyat. Ini agar dia mendapat suara riil di 15 Februari 2017.
Meski 'mesra' dengan pesaingnya, Agus tak menampik kalau dia berebut basis dengan Anies.

"Oh tentu (berebut basis) tapi bukan basis bagi saya tapi merebut hati dan pikiran masyarakat. Kalau basis ada kesalahpahaman, oh nanti ini daerah A, daerah sana B dan C. Bagi saya semua masyarakat, warga Jakarta perlu didengarkan aspirasinya dan semua perlu diayomi," paparnya.

"Ini adalah ideal dalam demokrasi, one vote matters, satu suara sangat berarti. Tidak ada kata lebih penting selain bertemu dengan masyarakat," imbuhnya.(detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.