Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Dinas PUBM Sumsel Hitung Estimasi Anggaran Jalan Putus

Baturaja Radio - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Sumatera Selatan (Sumsel) tengah melakukan estimasi biaya perbaikan jalan yang putus di lima lokasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) dan Daerah Semendo, Kabupaten Muaraenim. Demikian dikatakan Kepala PUBM Sumsel, Syamsul Bahri kepada RMOL Sumsel belum lama ini.

Menurut Syamsul, bencana banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah di Sumsel terjadi akibat curah hujan yang tinggi beberapa pekan terkahir.

"Ya namanya bencana itukan kehendak Tuhan, kita hanya bisa mengantisipasinya dengan langkah-langkah yang tepat," kata Syamsul.

Pihaknya sendiri, akunya telah melakukan koordinasi dengan DPRD Sumsel dan intansi terkait di Kabupaten/kota setempat terkait musibah banjir dan longsor.

"Kita sudah kordinasi dengan DPRD, dan sudah menerjunkan tim untuk menghitung estimasi anggaran yang diperlukan untuk perbaikan," imbuhnya.

Untuk sementara waktu, jalan yang putus akan diupayakan pihaknya untuk bisa dilalui. Sehingga jalan yang putus tidak putus total dan dapat dilintasi warga.

Dikatakannya, anggaran perawatan jalan Sumsel tahun 2016 sebesar Rp 26 Miliar. Sementara tahun 2017 pihaknya menganggarkan biaya perawatan jalan sebanyak Rp 200 miliar.

"Di 2017 anggarannya lebih besar sekaligus untuk prioritas perawatan jalan jelang Asian Games 2018 mendatang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kamis (25/11), akibat intensitas hujan tinggi akhir-akhir ini menyebabkan longsor dan putusnya jalan dibeberapa daerah di Sumsel. Salah satunya yang terjadi di jalan masuk ke Kecamatan Ulu Ogan tepatnya di Desa Gunung Meraksa Kecamatan Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Akibatnya banyak desa di wilayah kecamatan Ulu Ogan tersebut nyaris terisolir akibat longsor yang terjadi.

Diketahui, dalam beberapa hari belakangan unsur Tripika setempat melakukan gotong royong membersihkan bahu jalan yang tertutup material longsor berupa batu besar, kayu dan tanah yang menutupi jalan tersebut. Sisi kiri kanan jalan yang banyak tebing dan jurang juga menjadi tantangan tersendiri, ditambah kurangnya peralatan yang dibutuhkan membuat warga harus kerja keras. (rmolsumsel.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.