Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Bawaslu RI Ungkapan Pemilihan Bermasalah, Begini Respon KPU Sumsel


Baturajaradio.com --
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Amrah Muslimin mengungkapkan, pihaknya terus memastikan hak pilih warga dalam
 Pemilu 2024 nanti benar-benar terpenuhi. 

Hal ini diungkapkan Amrah terkait aanya temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berdasarkan uji petik, dengan mengunjungi kembali rumah pemilih yang sudah didatangi oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih), ditemukan pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) atau bermasalah yang masuk daftar pemilih.


"Itulah fungsi dari Coklit (Pencocokan dan Penelitian) dalam proses pembentukan data pemilih, jadi KPU melaksanakan pemutakhiran data pemilih salah satunya untuk menemui pemilih itu door to door itu, dalam rangka memastikan itu salah satunya, " kata Amrah, Senin (3/4/2023).


Dengan begitu diungkapkan Amrah, status dari masyarakat Indonesia penduduk Indonesia khsususnya di Sumsel, yang umurnya atau syarat lainnya memenuhi syarat memilih, termasuk aturan dalam undang-undang tidak diberikan hak untuk memilih yaitu bagi anggota TNI Polri aktif. 


"Salah satu tugas petugas kami itu adalah memastikan di dalam keluarga itu, adakah yang masih yang sudah lama jadi TNI tapi terdaftar dalam daftar pemilih, kemudian adakah di dalam keluarga itu yang semula TNI sudah pensiun. Nah, ketika TNI Polri pensiun maka status atau hak untuk memilih itu dikembalikan ke negara atau undang-undang kepada yang bersangkutan, " paparnya. 


Dijelaskan Amrah, pelaksanaan coklit yang dilaksanakan dari tanggal 12 Februari hingga 14 Maret 2023, terdapat 96.406 pemilih yang sudah meninggal dunia, dari total jumlah pemilih sebanyak 6.300.858.


Ia mengatakan, coklit diperlukan untuk memperbaiki data pemilih menjelang Pemilu 2024 nanti, dan sampai saat ini, petugas Pantarlih sudah mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan coklit. 


Menurut Amrah dari total 6,3 juta warga yang terdaftar  tercatat sekitat 1,5 juta orang di antaranya pemilih baru, sedangkan 96.406 pemilih telah meninggal. 


Kemudian ada terindikasi ganda sebanyak 143 orang, masih dibawah umur 17 tahun sebanyak 855, maupun pindah domisili sebanyak 2.718 pemilih. 


"Tentunya, itu sudah dikelompokkan berdasarkan hasil coklit, jadi kelompok yang meninggal dunia tentu sudah dicoret, kemudian kelompok yang alih status dari TNI Polri ke sipil atau sebaliknya. Termasuk pemilih yang pindah," ucapnya. 


Selain itu terdapat penyesuaian pemilih di TPS (kode 8) sebanyak 1.529.920, dan pemilih baru (hasil penyesuaian pemilih di TPS baru) sebanyak 1.559.791.


"Disini juga masih ada ditemukan pemilih non KTP elektronik sebanyak 25.408, dan sebagian besar ada di daerah, " paparnya. 


Kemudian pihaknya juga mendata perusahaan-perusahaan dan Lapas yang ada di Sumsel, di data pemilihnya untuk dipersiapkan menjadi TPS (Tempat Pemungutan Suara) khusus,  dengan keseluruhan ada sekitar 50 TPS khusus di Sumsel. 


"Nah, TPS khusus itu yang paling banyak diusulkan itu dari Kabupaten OKI, karena ada sekitar 20 ribuan karyawan yang dimungkinkan akan memilih di tanggal 14 Februari 2024, termasuk di Lapas dan itu sudah berkoordinasi kita, sekarang kita usulkan untuk TPS khusus, " ungkapnya seraya petugas KPPS nanti dari warga sekitar. 


Dari data pemilih 6,3 juta di Sumsel, kota Palembang paling banyak jumlah pemilih nya sekitar 1,2 juta, disusul Kabupaten Banyuasin, OKU Timur, OKI, Musi Banyuasin, Lahat dan seterusnya. 


"Pemilih terbesar tetap di Palembang, yang pasti saat ini sedang berproses terus kabupaten kota, terus memberikan laporan sampai dengan nanti menjelang kita melakukan penyampaian Daftar Pemilih Sementara (DPS), hasil sinkron data DP4 dan yang ada. Kemudian nanti diumumkan dan ditempel di tempat strategis di Desa atau Kelurahan," capnya. 


Ditambahkan Amrah, pada saat DPS itu diumumkan, pihak yang berharap masyarakat aktif untuk melihat daftar pilih itu. 


"Jadi kita tahu benar apa tidak, nanti yang belum terdaftar untuk melapor untuk masuk dalam daftar pemilih tambahan. Sedangkan jika ada yang meninggal atau tidak memenuhi syarat lagi, jelas akan dicoret nantinya nama itu dalam daftar pilih, " tukas Amrah seraya ada sekitar 1,2 juta pemilih pontensial. 


Sementara Komisioner Bawaslu Sumsel Ahmad Naafi sendiri belum menyampaikan secara detail temuan hasil Coklit yang ada di Sumsel, dan rencananya baru melakukan rapat pleno 4 April nanti. 


"Besok baru diplenokan," singkatnya. 


Sebelumnya, anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan berdasarkan uji petik yang dilakukan Bawaslu dengan mengunjungi kembali rumah pemilih yang sudah didatangi oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih), ditemukan delapan kategori pemilih TMS yang masuk daftar pemilih.


Delapan kategori itu meliputi pertama adalah kategori pemilih yang merupakan anggota TNI. “Jumlah pemilih TMS yang merupakan prajurit TNI ada sebanyak 11.457 orang. Mereka tercatat di daerah Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aceh, Jambi, dan Lampung,” ujar Lolly.


Kedua, kategori pemilih yang merupakan anggota Polri. Bawaslu menemukan sebanyak 9.198 anggota Polri dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Utara, dan Maluku masuk ke daftar pemilih. Selain personel TNI/Polri, Bawaslu juga menemukan sebanyak 5.065.265 pemilih yang salah penempatan tempat pemungutan suara (TPS).


Mereka berasal dari Provinsi Lampung, Jawa Barat, Sumatera Selatan, NTT, dan Sulawesi Selatan. Kategori pemilih TMS berikutnya adalah masyarakat yang telah meninggal dunia. Bawaslu menemukan sebanyak 868.545 identitas warga yang telah meninggal dunia di Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Riau, dan NTT masih dimasukkan ke daftar pemilih Pemilu 2024.


Berikutnya, ada pula pemilih yang tidak dikenali. Bawaslu menemukan sebanyak 202.776 pemilih tidak dikenali dari Jawa Barat, Maluku Utara, Riau, DKI Jakarta, dan NTT.


Keenam, Bawaslu juga menemukan kategori pemilih TMS, yakni sebanyak 145.660 orang yang telah pindah domisili dari Jawa Barat, Riau, Sulawesi Utara, NTT, dan DKI Jakarta.



Sumber Artikel :: https://palembang.tribunnews.com/2023/04/03/bawaslu-ri-ungkapan-pemilihan-bermasalah-begini-respon-kpu-sumsel?page=2.









Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.