Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Ikan Mati di Danau Ranau OKU Selatan, Pemilik Keramba Merugi Rp 250 Juta



Baturajaradio.com
- Kejadian Ikan mati Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) membuat pengusaha keramba karena  merugi mencapai ratusan juta rupiah.

Ikan mati di Danau Ranau terjadi akibat fenomena naiknya kawa atau belerang di Gunung Seminung yang dinamakan warga Ranau (bentilehan) yang mencemari air Danau membuat ekosistem ikan liar dan ikan peliharaan (Keramba) mabuk hingga mati.

Pengusaha Keramba Herli di Desa Kota Batu  Kecamatan Warkuk Ranau Selatan (WRS) menuturkan 10 ton ikannya di dapati mati mengapung keracunan belerang kawa gunung seminung.
"Yah, tentunya sangat berdampak buruk, dari 10 keramba milik saya dan saudara saya, semua ikan di dalam keramba mati,"ujarnya dibincangi, Selasa (21/2/2023).

Akibatnya, kata Dia total kerugian yang  diterima mencapai Rp 250 juta dari total 10 unit keramba dengan masing-masing keramba berisikan minimal 2 ton bibit ikan mujair dana jenis lainnya. 

"Dari 10 keramba, isinya sekitar 20 ton. Karenanya jika ditotalkan harus merugi Rp 250 juta,"terang Herli Badri Mantan Kades Kota Batu ini.

Kendati demikian, di satu fenomena ikan mabuk banyak yang mati atau Bentilehan ini menjadi ladang rejeki bagi sebagian besar warga Ranau. Mereka berduyun-duyun mendatangi Danau dengan membawa alat penangkap ikan.

Warga menangkap ikan dengan menggunakan alat jaring, jala dan panah.

Alhasil harga jual ikan di Danau Ranau dijual murah hingga Rp 5-10 ribu perkilogram.

"Kalau harga normal Rp 30 ribu perkilo. Kini hanya Rp, 5 -10 ribu perkilonya,"ujar Maheza dari Kecamatan Banding Agung, Ranau.

"Kalau harga normal Rp 30 ribu perkilo. Kini hanya Rp, 5 -10 ribu perkilonya,"ujar Maheza dari Kecamatan Banding Agung, Ranau.

Masyarakat setempat berlomba-lomba menangkap ikan selama satu pekan terakhir sebelum fenomena bentilehan ini berakhir.

Warga setempat yang sudah hafal akan turun le Danau saat subuh dinihari, dimana saat itulah ikan mabuk bermunculan ke permukaan danau.

"Yang banyak itu biasanya saat subuh, ikan yang mabuk bermunculan ke permukaan Danau masyarakat yang sudah hafal akan berduyun-duyun membawa alat penangkap ikan,"terangnya. (SP/ALAN)

( https://sumsel.tribunnews.com/2023/02/21/ikan-mati-di-danau-ranau-oku-selatan-pemilik-keramba-merugi-rp-250-juta )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.