Air Danau Ranau Berubah Warna dari Biru Tua ke Biru Tosca Kehitaman, Ribuan Ikan Mabuk Belerang
Fenomena yang dinamakan warga setempat 'Bentilehan' itu menarik perhatian dan jadi berkah tersendiri bagi masyarakat.
Mereka berbondong-bondong mendatangi danau untuk menangkap ikan menggunakan jala, jaring dan panah.
Imroni, warga setempat menuturkan, ikan yang muncul kepermukaan terjadi sejak kemaren.
"Kalau banyak ikan yang mabuk, sejak dari kemaren. Puncaknya hari ini," ungkapnya dibincangi, Sabtu (18/2/2023).
Ikan yang berhasil ditangkap warga diantaranya ikan nila, mujaer, kepiat dan ikan betutu yang memang ekosistemnya di danau terbesar kedua di pulau Sumatera itu.
Banyaknya ikan yang mabuk muncul ke permukaan danau saat subuh hari itu, membuat harga ikan dijual murah.
Sebelumnya seharga Rp30 ribu per kilogram, kini hanya Rp5 ribu saja.
"Biasanya borongan, lima ekor ikan berukuran besar hanya Rp50 ribu, atau setara Rp 5 ribu perkilogram," terangnya.
Sudirman, tokoh masyarakat Kelurahan Banding Agung Kecamatan Banding Agung mengungkapkan, fenomena ikan mabuk dan mati di Danau Ranau bukan kali pertama terjadi.
Disebutkan, ikan bermunculan ke permukaan danau karena mabuk karena zat belerang dari perut Gunung Seminung.
Menurutnya, kaki Gunung Seminung tepat berada di Danau Ranau, bercampur dengan perairan danau.
"Ikan mabuk karena terkena belerang dari Gunung Seminung. Ini dinamakan oleh warga 'Bentilehan," kata Sudirman
Menurutnya, sebelum terjadinya banyak ikan yang mabuk terdapat tanda-tanda di air danau.
Yang sebelumnya biru tua berubah menjadi biru tosca kehitaman serta aroma air danau menyengat bau belerang.
Setelahnya, 2-3 hari ikan akan mabuk muncul kepermukaan dan peristiwa ini akan berlangsung selama sepekan.
"Iya, ada tanda-tandanya, air danau berubah biru tosca kehitaman, setelah itu ikan mabuk bermunculan kurang lebih sepekan," tandasnya.
Sumber Artikel :: https://palembang.tribunnews.com/2023/02/18/air-danau-ranau-berubah-warna-dari-biru-tua-ke-biru-tosca-kehitaman-ribuan-ikan-mabuk-belerang.
Tidak ada komentar