Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Lewat Audiensi, HMI Baturaja Sampaikan Penolakan Kenaikan BBM ke DPRD OKU


Baturajaradio.com
- 7 orang perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baturaja mendatangi kantor DPRD OKU untuk melakukan Audiensi terkait kenaikan harga BBM, Senin (5/9/2022).

Kedatangan para mahasiswa ini disambut langsung Ketua DPRD OKU Ir H Marjito Bachri ST didampingi Fraksi PKS Naproni dan Fraksi PKB Saifuddin.

Secara tegas mereka menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga BBM teraebut kepada pucuk pimpinan DPRD tersebut.

“Kami HMI Cabang Baturaja secara tegas menolak kenaikan harga BBM hal ini juga sesuai dengan instruksi PB HMi,” kata Formature Ketua Umum HMI OKU, Novri Helmi saat dibincangi detiksumsel.com usai Audiensi.

Dikatakan Novri, Kenaikan BBM bersubsidi ini  dapat menyengsarakan masyarakat khususnya masyarakat ekonomi menengah kebawah

“Audiensi yang dilakukan ini untuk menyelesaikan sektor hilir seperti pendistribusisan BBM bersubsidi ini sehingga bisa sampai ke SPBU dan didiatribusikan ke masyarakat yang berhak menerima subsidi,” tambahnya.

Pada kesempatan itu juga Novri, meminta PERTAMINA TBBM Banuayu untuk segera melakukan langkah taktis terkait banyaknya aduan masyarakat bahwa di SPBU ini banyak yang bermain “mata”.

“Kami minta Pertamina TBBM Banuayu untuk melakukan kiat-kiat atau langkah sanksi berjenjang kepada SPBU yang melakukam Malpraktik seperti penimbunan BBM bersubsidi. Subsidi BBM ini untuk masyarakat jangan sampai salah penyaluran malah ke pengecor atau penimbun,” ujarnya.

Novri juga mendesak Pertamina mengganti Sales Branch Manager Rayon II pertamina TBBM OKU yang dinilai telah gagal menciptakan keadilan masyarakat OKU.

“Kami meminta DPRD untuk menyampaikan tuntutan ini kepada DPR RI,” tandasnya

Sementara iti Ketua DPRD OKU Ir. H. Marjito Bachri, S.T mengatakan sangat mendukung langkah yang dialakukan HMI Cabang Baturaja yang menyampaikan aspirasinya melalui Audiensi.

“Kita sangat menghargai ini memyampaikan penolakan kenaikan BBM dengan cara beraudiensi,” ucapnya.

Secara umum kenaikan BBM ini jika dilihat dari APBN mau tidak mau harus dilakukan apa lagi saat ini subsidi BBM ini semakin membengkak 3X lipat.

Jika tidak ditanggulangi makan defisit anggaran akan terjadi sampai tahun 2023.

“Kita mendukung dengan apa yang disampaikan  perwakilan HMI Baturaja tadi,” tandasnya.

(https://detiksumsel.com/lewat-audiensi-hmi-baturaja-sampaikan-penolakan-kenaikan-bbm-ke-dprd-oku/)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.