Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Harga Mi Instan Diprediksi Naik, Indonesia Pengonsumsi Terbanyak Kedua di Dunia


Baturajaradio.com
- Perang Rusia Ukraina yang masih berlangsung disebut-sebut telah menghambat pengiriman ratusan juta ton gandum dari kedua negara yang merupakan penghasil gandum terbesar dunia.

Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo pun mengungkapkan kemungkinan harga mi instan naik imbas perang Rusia-Ukraina.

Enam+03:01VIDEO: FBI Duga Donald Trump Simpang Dokumen Rahasia Gedung Putih di Brankas Rumahnya
Indonesia ternyata masuk daftar negara pengonsumsi mi instan terbanyak di dunia. Menurut data dari instantnoodles.org yang dikutip Rabu (10/8/2022), berada di posisi kedua setelah China/Hong Kong.

Informasi bertajuk Global Demand of Instant Noodles Top 15 itu menyuguhkan data dari 2017 hingga 2021.

Daftar tersebut merinci China/ Hong Kong mengonsumsi 43.990 juta porsi per tahun, sementara Indonesia 13.270 juta porsi per tahun.

Lima negara di Asia terpantau masuk dalam data tersebut, berikut ini rinciannya: 

China 43.990 juta porsi per tahun
Indonesia 13.270 juta porsi per tahun
Vietnam 8.560 juta porsi per tahun
India 7.560 juta porsi per tahun
Jepang 5.850 juta porsi per tahun
Sebelumnya, Menteri Syahrul memprediksi harga mi instan bisa naik tiga kali lipat karena mahalnya harga gandum sebagai bahan baku, yang masih dipasok melalui impor.

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapi dengan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," ujar Menteri Syahrul, dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dikutip hari Rabu.

"Ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," pungkasnya. 

(https://www.liputan6.com/global/read/5038754/harga-mi-instan-diprediksi-naik-indonesia-pengonsumsi-terbanyak-kedua-di-dunia)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.