Evakuasi Gajah di OKU Selatan Masih Gagal Meski Gajah Pikat Didatangkan, Petugas Dirikan Tenda
baturajaradio.com- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel membawa dua ekor gajah jantan sebagai pikat untuk mengevakuasi seekor gajah betina di wilayah Mekakau Ilir, Kabuaten OKU Selatan.
Kendati demikian, keberadaan gajah yang dilaporkan kerap melakukan pengrusakan dan meresahkan warga belum terdeteksi oleh tim evakuasi Gabungan BKSDA, Polhur, dan BPBD serta polsek setempat.
"Untuk tahap pertama ini kita sudah mendatangkan tim evakuasi, mulai dari pawang gajah, asisten, dokter hewan, dibantu rekan forum dari Waikambas," ujar Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata, Selasa (24/8/2021).
Dikatakan Ujang Wisnu Barata, dalam proses evakuasi gajah di OKU Selatan ini tim gabungan yang akan bersinggungan langsung dengan hewan berbobot tonan tersebut menyiapkan tenda di wilayah Desa Teluk Agung, Kecamatan Mekakau Ilir.
Evakuasi gajah dilakukan sebagai tindak lanjut konflik gajah liar dengan penduduk yang kerap masuk ke pemukiman warga yang terjadi belum lama ini.
Evakuasi gajah di OKU Selatan dilakukan dengan cara mendatangkan dua ekor gajah pikat, yang didatangkan dari BKSDA Sumsel.
Nantinya, setempat yang akan evakuasi dengan cara gajah liar akan disuntik bius sedangkan dua gajah pikat akan menggiring arah, termasuk juga mencari jejak si gajah liar tersebut.
"Untuk fakta konflik gajah liat sudah kita lakukan sejak 2017 lalu, " Jelasnya.
Dibeberkannnya, seekor gajah liar di wilayah Mekakau yang sebelumnya berjumlah dua ekor namun ditemukan tewas 2018 lalu merupakan gajah yang tertinggal dari kelompoknya.
"Diperkirakan satu ekor gajah yang ini tertinggal dari kelompoknya. Namun, karena memang medan untuk kembali bukit barisan cukup berat, dan wilayah disini terdapat pakan yang melimpah maka dia bertahan disini," pungkasnya.
Tidak ada komentar