Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Terduga Teroris Ini Ikut Terima Paket Bansos Pemerintah


 

Baturajaradio.com --   Dua pria terduga teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Densus 88 Antiteror Polri, diketahui turut menerima paket bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah. Dua pria itu memiliki kesamaan, yakni sama-sama terakhir kali menampakkan batang hidungnya saat menerima Bansos. 

Pria berinisial YI alias Jr (53 tahun), salah satu terduga teroris yang jadi DPO, menerima paket Bansos di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

 Ketua RT setempat, Taufik Umar, mengatakan, YI merupakan penerima paket Bansos dari pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. 

YI datang langsung ke rumah Taufik untuk mengambil paket Bansos itu. "Nama dia masuk salah satu penerima Bansos. Saya kasih tahu adiknya, lalu dia (YI) datang ke sini ngambil," kata Taufik di rumahnya, Rabu (7/4) malam. 

Ketika YI mengambil paket Bansos itu, kata Taufik, dia tak berbicara banyak. Dia datang dan pergi dengan terburu-buru. 

Taufik mengatakan, terakhir kali YI mengambil paket Bansos ke rumahnya adalah pada Januari 2021. Itu pula kali terakhir YI muncul di daerah itu. 

"Saya nggak pernah lagi lihat dia setelah itu. Karena memang dia tidak masuk daftar BST (bantuan sosial tunai) bulan Februari," kata Taufik. 

Taufik menjelaskan, YI hanya muncul saat mengambil paket Bansos karena dia tidak lagi menetap di Jati Padang.

 YI sudah pindah dan menjual rumahnya di sana sebelum tahun 2015. Meski demikian, YI masih tercatat sebagai warga Jati Padang.
 
Taufik tak tahu pasti ke mana YI pindah. Ia selama ini menginformasikan soal Bansos untuk YI melalui saudara-saudaranya yang masih tinggal di Jati Padang.

Pria berinisial NF (38), juga DPO kasus terorisme, diketahui turut menerima Bansos di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

 Selain menerima paket Bansos, NF juga sempat menerima bantuan sosial tunai (BST).

Ketua RT setempat, Budianto, mengatakan, NF mengambil BST ke rumahnya terakhir kali pada Februari 2021. Ketika itu, Budianto juga tak berbicara banyak dengan NF.

Sejak saat itu, NF tak pernah muncul lagi di daerah itu. "Saya terakhir ketemu dia (NF) itu Februari 2021 ketika dia ngambil BST ke sini," kata Budianto di rumahnya, Rabu malam.

Budianto menjelaskan, NF sebenarnya sudah tak lagi tinggal di Tanjung Barat. Ia telah pindah ke kediaman istrinya di Jati Padang, Pasar Minggu, sejak lima tahun yang lalu.

NF tetap bisa menerima Bansos dan BST, kata Budianto, karena dia masih tercatat sebagai warga Tanjung Barat. 

"Nah dia masih pertahanan KTP sini karena punya sejarah (tumbuh dewasa) di rumah kakek-neneknya di sini," kata Budianto.

Sebelumnya, Selasa (6/4), beredar sebuah poster digital yang berisikan nama-nama DPO terduga teroris. Terdapat tiga nama DPO yang dilengkapi dengan pelanggaran hukum yang dilakukan dan alamatnya masing-masing. 

Ketiga terduga teroris tersebut adalah di YI alias Jr (53) yang beralamat di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

Lalu, ARH (48) di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Terakhir, NF (35) di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. NF diketahui sudah ditangkap pada Kamis (8/4) malam. 

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramadhan membenarkan tiga nama terduga teroris tersebut tengah diburu oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. "Bahwa tiga DPO itu benar adalah DPO Densus 88 Antiteror Polri," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Rabu (7/4).



(https://www.republika.co.id/berita/qrbkrr396/terduga-teroris-ini-ikut-terima-paket-bansos-pemerintah-part1)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.