Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Viral Surat Bupati OKU Timur ke Bulog Saat Isu Impor Beras, Petani Menjerit Harga Jual Turun

Viral Surat Bupati OKU Timur ke Bulog Saat Isu Impor Beras, Petani Menjerit Harga Jual Turunbaturajaradio.com - Selembar surat yang diduga dibuat oleh Bupati OKU Timur Lanosin, viral di sosial media.

Surat tersebut viral lantaran berisi upaya untuk menstabilkan harga beras dan gabah, yang saat ini cukup meresahkan petani di Bumi Sebiduk Sehaluan tersebut.


Keresahan petani dengan adanya wacana pemerintah pusat untuk melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton sangat berdampak pada petani lokal khususnya di OKU Timur, karena saat ini mereka sedang melakukan panen raya.

Keresahan itu semakin menjadi ketika banyaknya petani di OKU Timur yang mengeluhkan penurunan harga beras dan gabah.


Untuk harga beras sendiri dihargai kisaran Rp7.400/Kg sedangkan harga gabah Rp3.600/Kg.

Mendapati banyaknya keluhan dari masyarakat tersebut, Bupati OKU Timur H Lanosin memberikan surat kepada Kepala Perum Bulog Cabang OKU di Baturaja sebagai upaya stabilisasi harga beras dan gabah di OKU Timur.


Karena kantor Bulog berada di Baturaja sedangkan di OKU Timur hanya terdapat gudang Bulog saja.

Surat bupati itu pun viral di Media Sosial (Medsos) dan mendapatkan banyak tanggapan dari warganet.


Berikut isi surat tersebut, "Sehubungan dengan kondisi panen raya di Kabupaten OKU Timur dengan curah hujan yang cukup tinggi disertai adanya informasi dari pemerintah pusat mengenai impor beras menyebabkan harga beras dan gabah turun."


"Berdasarkan permendagri nomor 24 tahun 2020 tentang penetapan harga pembelian untuk gabah atau beras mengacu pada Pasal 3 ayat 1 point A harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 4.200 dan harga beras dalam negeri sebesar Rp 8.300 perkilogram di Gudang Bulog."


"Mengacu pada kondisi saat ini maka kami memintas Perum Bulog Cabang OKU untuk dapat melakukan pembelian gabah dan beras petani OKU Timur sesuai dengan harga eceran tertinggi pemerintah," tulisnya.


Rudi (46) salah satu petani mengatakan, dirinya harus berusaha lebih giat lagi dalam mencari nafkah, untuk menghidupi keluarganya.

dup yang semakin tinggi dan hanya mengandalkan hasil panen padi di sawah.

“Rugi petani disini, kalau harga gabah hanya tiga ribuan belum lagi harga beras,” ungkapnya, Minggu (21/03/2021).



(https://palembang.tribunnews.com/2021/03/21/viral-surat-bupati-oku-timur-ke-bulog-saat-isu-impor-beras-petani-menjerit-harga-jual-turun)




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.