Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja Akan Dijadikan RS Layanan Regional di Sumsel

RSUD  Dr Ibnu Sutowo Baturaja Akan Dijadikan RS Layanan Regional di Sumsel


Baturajaradio.com - RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja akan dijadikan Rumah Sakit Layanan Regional di Propinsi Sumatera Selatan.

“Saya akan segera buatkan Peraturan Gubernur,” kata gubernur Sumsel H Herman Deru .

Hal itu disampaikan Gubernur Sumsel pada acara peresmian gedung baru (IGD, Poliklinik dan rawat Inap) RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja Selasa (19/1/2021).


RS Layanan regional ini untuk menunjang empat Kabupaten ( OKU, OKUT, OKUS) dan sebagian Muaraenim serta Kabupaten Waykanan Lampung.


Gubernur menyebut  RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja sebagai rumah sakit prestisius (bergengsi) yang sangat dibangga-bangkan oleh masyarakat.


Gubernur mendoktrin agar rumah sakit prestisius ini  diiringi dengan keindahan tegur sapa yang baik peningkatan pelayanan  dan kepercayaan masyarakat.


“Tempatkan petugas yang memiliki derajat keramahan  yang tinggi di garda depan,” imbuh Gubernur.

Dikesempatan itu Gubernur mengatakan dengan rumah sakit yang moderen maka peralatannya juga harus moderen.


Peralatan yang canggih ini harus didukung oleh SDM  harus terus dilatih dan bersinergi Pemkab dan  Kementerian Kesehatan.


Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, rumah sakit lainnya yang ada di Kota Baturaja, merupakan mitra pemerintah untuk memberikan layanan kepada masyarakat.


Dikesempatan itu Bupati OKU Drs H Kuryana Azis didampingi Kepala Dinas PU  PR Kabupaten OKU Chandra Dewana ST MM menyampaikan, RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja ini dibangun pada tahun 1952 dan sudah tua dan memang mendesak dilakukan pembangunan.


Pembangunan RSUD Dr Ibnu Sutowo dengan waktu pelaksanaan 209 hari kalender dengan kontraktor pelaksana Pt Mamenergindo dan manajemen konstruksi PT Jasa  Teknik Mandiri.


Sedangkan nilai kontrak Rp 53.375.055.877  (lima puluh milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta lima puluh lima ribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh rupiah) ,


Bagunan gedung terdiri dari 2 gedung yaitu rawat inap dan gedung IGD.

Gedung  rawat inap seluas  35 meter  X 39 meter dengan tinggi 6 lantai beriut lantai dan rumah list dan atai dengan ketinggian gedung 23,9 meter.


Kemudian Gedung IGD (Instalasi Gawat Darurat) dengan luasan 46 meter X 35,4 meter  dengan tinggi 3 lantai  berikut lantai rumah lift dan atap dengan ketinggian gedung 11,3 meter.


Menurut Chandra, untuk gedung rawat inap sudah bisa beroperasi hanya ada 2 lantai dan fasilitas di gedung IGD sudah ada lift dan 2 ruang operasi.


Secara umum pembagian ruangan kata Chandra, ruangan dalam gedung masing-masing lantai yang sudah siap digunakan terbagi dari ruang administratif, ruang layanan pasien dan ruang teknis.




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.