Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Jokowi: Tak Mau Divaksin Rugikan Diri Sendiri dan Orang Lain

Presiden Jokowi  


Baturajaradio.com  -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, orang-orang yang tidak mau menjalani vaksinasi Covid-19 bukan hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain. Jokowi mengatakan vaksinisasi Covid-19 menjadi harapan agar kondisi Indonesia kembali normal.

"Di sini ada yang tidak mau divaksin? Ada? Semua ingin divaksin, syukur alhamdulillah karena kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain," kata Presiden Joko Widodo bertanya kepada sekitar 60 orang pelaku usaga mikro dan kecil, yang menghadiri acara pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (8/1).

Para pelaku usaha yang mendengar pertanyaan Presiden Jokowi tersebut pun tidak ada yang mengangkat tangan. "Vaksinasi itu seperti imunisasi anak-anak itu, kayak begitu saja," ucap Presiden menambahkan.

Presiden Jokowi menjelaskan vaksinasi dapat menjadi salah satu titik untuk menjadikan kondisi Indonesia kembali normal. "Satu titik kita akan kembali Insya Allah ke keadaan normal karena minggu depan vaksinasi akan dimulai. Saya yang nanti disuntik pertama, tes kemudian (menyusul divaksin) dokter, perawat selanjutnya masyarakat," ujar Jokowi.

 Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo akan disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu, 13 Januari 2021 bersama dengan para menteri bersama pejabat publik terkait lainnya. "Januari akan disuntik sebanyak 5,8 juta (orang) tapi total nantinya yang disuntik 182 juta orang, dan dua kali disuntik berarti vaksinnya butuh 2 dikali 182 juta orang, hampir 400 juta dosis untuk kebutuhan vaksinnya," ujar Jokowi.

Meski vaksinasi secara bertahap akan dilakukan, tapi Presiden Jokowi mengingatkan bahwa keadaan belum dapat langsung normal.

"Minggu depan mulai vaksinasi, tapi keadaan belum bisa kembali langsung normal, karena itu saya titip ke bapak dan ibu sampaikan ke tetangga, keluarga dan teman, agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan habis berkegiatan, jaga jarak, harus disiplin, jangan ke tempat banyak orang berkerumun," jelasnya.

Jokowi juga mengingatkan bahwa masyarakat perlu bersyukur Indonesia tidak sampai menerapkan karantina wilayah atau lockdown.

"Alhamdulilah masih beruntung tidak sampai lockdown, kalau di negara lain seperti Eropa sampai ada 3 bulan lockdown bahkan 3 hari yang lalu di London, Inggris lockdown lagi, Bangkok juga lockdown, di Tokyo juga statusnya darurat, di sini walau aktivitas terbatas tapi masih berusaha meski dengan protokol kesehatan yang ketat jadi bapak ibu masih bisa berusaha," ujar Presiden menjelaskan.

Pemerintah diketahui sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai produsen. Pertama dari perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac sebanyak 125,5 juta dosis; kedua dari pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax sebesar 50 juta dosis; ketiga dari kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) sebesar 50 juta dosis; keempat dari pabrikan Inggris AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis; dan kelima perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech sebesar 50 juta.



(https://republika.co.id/berita/qmm0fj354/jokowi-tak-mau-divaksin-rugikan-diri-sendiri-dan-orang-lain-part1)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.