Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Pelanggan di Muaradua OKU Selatan Keluhkan Pemakaian Listrik Token semakin Besar Sejak Covid-19

Pelanggan di Muaradua OKU Selatan Keluhkan Pemakaian Listrik Token semakin Besar Sejak Covid-19baturajaradio.com -Pasca penerapan biaya pembayaran listrik gratis pada pelanggan yang bersubsidi dan diskon 50 persen pemotongan biaya pembayaran selama tiga bulan di saat pandemi Covid-19, sejumlah warga mengaku mendapati biaya listrik semakin tinggi, (12/4/2020).

Seperti dikeluhkan salah Mirson pelanggan menggunakan token di Kota Muaradua Kabupaten OKU Selatan mengatakan tarif listrik semakin mahal bahkan dua kali lipat dari biasanya walaupun dengan pemakaian seperti biasanya.

"Kok tagihan listrik saya semakin membengkak dalam dua minggu ini, padahal pemakaian saya cuman TV pulsa 20 ribu tidak sampai satu minggu, apa saya yang bayarin yang bersubsidi ya,"ujarnya.

Hal yang sama dikeluhkan pelanggan lainnya Johar, mengungkapkan pemakaian listrik dirumahnya lebih cepat habis yang terjadi pasca program 3 bulan gratis terhadap pelanggan bersubidi.

"Saya saja 50 ribu biasanya 7 hari, saat ini paling 5 hari sudah habis,"terang Dia.

Disampaikannya, sebagai pelanggan dirinya mempertanyakan kerap terjadi listrik padam di wilayah pedesaan sebagai penyebab tarif biaya listrik membengkak belakangan ini mengingat arus daya berjalan yang tidak normal.

"Apa mugkin karena sering hidup mati tanpa alasan, bingung dengan metode itu untuk menambah daya atau sekedar permainan agar arus tarikan pertama hidup putaran meteran semakin cepat,"tambahnya.

Terkait keluhan pelanggan di Kabupaten OKU Selatan Manager PLN Muaradua Agus Purwono membantah tarif listrik mengalami kenaikan, hanya saja menurutnya disaat pandemi penggunaan daya listrik dirumah lebih tinggi.

"Program stimulus PLN murni untuk pelanggan bersubsidi, coba pelanggan melihat dengan pemakaian yang bertambah dikarenakan dengan ada wabah covid-19 ini,"terang Agus.

Agus beralasan di saat pandemi Covid-19 yang menerapkan belajar dirumah dan himbuan pemerintah social distancing menyebabkan penggunaan kelistrikan lebih banyak dirumah setiap pelanggan.

"anak-anak libur sekolah mungkin bnyak menggunakan listrik yang biasanya jam nyala TV hidup hanya malam mungkin sekarang siang malam,"ujarnya.











Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.