Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Di Pasar Bedug, Ada Rujak Mie Berformalin

baturajaradio.com -Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang Sumatera Selatan, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan Sidak di pasar Bedug Taman Kota Baturaja, Selasa Sore (14/5).

Sidak ini dilakukan guna mengawasi makanan yang mengandung zat berbahaya. Alhasil dari sidak ini petugas gabungan menemukan makanan yang mengandung zat berbahaya.

Sebelum melakukan sidak di Pasar Bedug Baturaja, BBPOM terlebih dahulu melakukan sidak di Pasar Pucuk/ Pasar Lama Baturaja.

"Hasil sidak hari ini, kita menemukan beberapa jenis makanan yang mengandung zat berbahaya seperti Formalin, Rodamin dan Boraks," Kata Hardaningsih, Kepala BBPOM Palembang, Sumsel.

Disebutkan wanita berhijab ini, di pasar Bedug pihaknya mengambil 37 sample makanan yang dijual oleh pedagang, sedangkan di pasar lama pihaknya mengambil 33 sample. 

Setelah diuji, dari sample pasar Bedug pihaknya menemukan satu bahan makanan yakni mie basah (dalam bungkus rujak mie) positif mengandung Formalin. Sedangkan di pasar atas pihaknya menemukan 5 makanan positif mengandung zat berbahaya. 

"Kalau di pasar lama, dua makanan mie basah mengandung formalin, dua makanan memgandung rodamin yakni kerupuk ubi dan terasi, dan satu bahan makanan mengandung boraks," sebutnya. 

Dkatakan Hardaningsih, makanan yang mengandung zat berbahaya langsung diambil oleh petugas untuk dimusnahkan. Adapun barang yang diamankan dari pedagang yakni berupa 26 Kg kerupuk ubi yang diambil dari beberapa pedagang pasar lama, 20 bungkus boraks dari salah seorang pedagang pasar lama, serta mie basah. 

"Kita juga mensosialisasikan kepada para pedagang agar lebih selektif dalam penjualan," tukasnya.

Sementara itu, Kepala DKP OKU Supriyono mengatakan, kegiatan Sidak makanan ini merupakan kegiatan rutin BBPOM setiap bulan Ramadhan, hal ini untuk memastikan keamanan pangan. Secara periodik lanjutnya di luar bulan ramdhan kegiatan ini memang rutin dilakukan. 

"Sekalian kita mendampingi, memang sebelum bulan ramadhan kita sempat mengajukan surat meminta dijadwalkan melakukan pemeriksaan di OKU, dan baru hari ini bisanya," tuturnya. 

Disinggung langkah apa yang akan dilakukan terkait temuan beberapa jenis makanan yang mengandung zat berbahaya di OKU, Supriyono mengatakan pihaknya akan terus memantau dan melakukan pembinaan terhadap pedagang. 

Menurutnya sesuai dengan program kampanye DKP yakni makanan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) pihaknya akan terus mensosialisasikan hal tersebut ke pedagang, terutama dalam konteks makanan yang aman seperti dalam pemeriksaan makanan sore tadi.

"Yang jelas kita tidak kapok membina pedagang, terutama soal keamanan pangan," tandasnya.(http://www.rmolsumsel.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.