Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Terendam & Tergerus Air, Jembatan di OKU Timur Ini Ambruk, Dinas PU Langsung Turun Tangan

Terendam & Tergerus Air, Jembatan di OKU Timur Ini Ambruk, Dinas PU Langsung Turun Tanganbaturajaradio.com - Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah sungai meluap dan merendam perkebunan dan persawahan petani.

Selain itu, hujan yang turun juga menyebabkan salah satu jembatan yang ada di Desa Negeriagung, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur yang nyaris putus akibat sempat terendam dan tergerus air.

Jembatan yang berlokasi di dusun V tersebut dibangun oleh LKMD sekitar tahun 2004 lalu saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan hampir putus akibat tergerus dan terendam air di kiri kanan jembatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Danan Rachmat Selasa (8/1/2019) mengaku sudah menerima laporan dan sudah melihat langsung kondisi jembatan serta melakukan penanganan sehingga kerusakan jembatan tersebut bisa diatasi dan bisa dilalui warga kembali untuk mengangkut hasil bumi.

"Pemerintah akan segera melakukan penanganan dengan membuat jembatan darurat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu,” katanya.

Menurut Danan jembatan tersebut berfungsi sebagai jalan pintas warga dan pelajar karena ada jalan utama yang bisa dilalui warga.

Meski demikian pihaknya tetap melakukan perbaikan dengan membuat jembatan darurat sehingga warga tetap bisa melintas di jembatan tersebut.

Sementara Sahri warga Negeriagung mengatakan, kerusakan jembatan tersebut disebabkan luapan air sungai akibat hujan dan banjir Senin (7/1/2019) dinihari.

Namun baru diketahui Senin pagi ketika masyarakat melintas. Setelah mengetahui kerusakan jembatan tersebut, masyarakat langsung melaporkannya kepada pihak terkait dengan harapan dapat langsung diperbaiki.

"Harapan kita berharap pemerintah OKU Timur dapat memperhatikan kondisi jembatan Desa Negeriagung ini dan segera dilakukan perbaikan sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk melintasi di jembatan tersebut," ungkapnya.


Menurut Sahri, jembatan tersebut dibangun LKMD sekitar tahun 2003 - 2004 dengan menggunakan dana yang berasal dari swadaya masyarakat.
Kerusakan jembatan tersebut lanjutnya disebabkan karena setiap kali air pasang selalu terendam karena posisinya yang terlalu rendah.
Selain itu pembangunannya juga tidak memiliki abutmen karena konstruksi jembatan awalnya bukan untuk dilalui mobil.

"Harapan kita agar pemerintah bisa segera melakukan perbaikan jembatan tersebut," katanya.

(http://palembang.tribunnews.com/2019/01/08)





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.