Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Sampah Diprediksi Jadi Masalah Malioboro Saat Libur Nataru

Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta.baturajaradio.com -Kawasan Malioboro diprediksi akan ramai dikunjungi oleh wisatawan pada saat Libur Natal 2018 dan Tahun baru 2019 (Nataru). Karena itu, sampah akan menjadi polemik karena banyaknya pengunjung yang berpotensi membuang sampah sembarangan. 

Ketua Tim Ahli Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM) Phil Janianton Damanik mengatakan, sampah yang tidak terkontrol akan membuat citra dari tempat wisata akan tercoreng. Terlebih, Malioboro sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisatawan di DIY. 

Sampah tidak hanya bisa menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja. Namun, semua orang juga harus sadar akan perntingnya kebersihan dari Malioboro. 

Sebab, kawasan ini merupakan sebah destinasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. 

"Sampah jelas mencoreng pariwisata. Yang paling membuat citra itu bagus adalah kebersihan dan kenyamanan. Tidak ada orang senang kalau tempat itu kotor dan tidak nyaman," kata Damanik kepada Republika, Senin (17/12). 

Dalam mengantisipasi hal tersebut, perlu adanya peningkatan rutinitas pengangkutan sampah yang dilakukan. Sehingga, sampah tidak menumpuk dan tidak memberikan citra buruk terhadap Malioboro. 

"Rutinitas pengambilan sampah, karena musim puncak itu volume sampah meningkat, maka pengangkatannya harus diperbanyak. Harus disisir sampah itu," tambahnya. 

Selain itu, harus ada sosialisasi yang dilakukan kepada pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga, masyarakat yang mengunjungi kawasan Malioboro sadar untuk menjaga lingkungannya. 

Hal itu pun akan menjadikan kondisi Malioboro yang bersih dan juga nyaman untuk dikunjungi. Tentunya, juga menambah nilai wisata Malioboro itu sendiri. 
"Malioboro itu bukan tujuan hura-hura semata, tapi juga tempat belajar menghargai hak-hak orang lain, lewat kebersihan dan ketertiban," katanya. 

Sementara itu, Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengatakan, dalam mengantisipasi membludaknya pengunjung saat Libur Natal dan Tahun Baru nanti, pihkanya pun juga akan memaksimalkan Jogoboro. Pihaknya akan menambah personel Jogoboro ini. 

Jogoboro sendiri bertugas untuk melayani pengunjung. Dan juga bertugas dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan pengunjung. 

"Jogoboro kami ada 110 personel. 24 jam pelayanannya. Kita akan tambah tenaganya, biasanya 18 orang dalam sehari, besok dua kali lipatnya," tambahnya. 

Terkait 'nuthuk' atau menaikkan harga yang kerap dilakukan oleh sebagian pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro, pihaknya pun juga telah menyiapkan berbagai antisipasi. Jogoboro ini, lanjutnya, akan memantau PKL yang ada. 

Sehingga, diharapkan tidak ada lagi aksi 'nuthuk' ini saat musim libur Natal dan Tahun Baru. Pemantauan juga akan dibantu oleh Satpol PP. 

"Yang jelas akan luar biasa nanti pengunjung. Ada Satpol PP nanti yang membantu dan juga dari komunitas-komunitas PKL di Malioboro," ujarnya. 

Jika kedapatan PKL yang melakukan hal tersebut, maka akan diberlakukan sanksi. Sanksi yang diberlakukan bisa dengan mencabut izin PKL tersebut untuk berjualan di kawasan Malioboro. 

Ia juga mengimbau agar pengunjung nantinya tidak membuang sampah sembarangan. UPT Maliloboro sendiri juga memiliki radio untuk mengingatkan pengunjung agar sadar akan kebersihan Malioboro. 

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memprediksikan wisatawan yang akan mengunjungi Yogyakarta pada Libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mencapai lebih dari 3,8 juta pengunjung. Untuk itu, berbagai persiapan pun telah dilakukan untuk membuat Yogyakarta tetap tertib dan nyaman. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Yunianto Dwisutono mengatakan, saat ini wisatawan sudah mulai berdatangan ke Yogyakarta. Hal tersebut terlihat dari wisatawan yang sudah mulai memadati beberapa destinasi wisata. 

"Seperti, mulai sekarang saja pengunjung Taman Pintar sudah mulai membludak," kata Yunianto kepada Republika, Sabtu (15/12). 

Berdasarkan informasi yang ia peroleh dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), reservasi kamar hotel, khusus untuk wilayah Yogyakarta sendiri sudah hampir penuh untuk Natal dan Tahun Baru nanti. Bahkan, saat ini telah mencapai 90 persen. "Minggu depan saya yakin sudah 100 persen," kata Yunianto. (https://www.republika.co.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.