Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Petani Jagung OKUT Sumringah, Harga Jagung Meroket Hingga Rp 4 Ribu per Kilogram

Petani Jagung OKUT Sumringah, Harga Jagung Meroket Hingga Rp 4 Ribu per Kilogrambaturajartadio.com -Harga jagung di tingkat petani mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir.

Kenaikan harga tersebut tentu saja membuat petani berbahagia.
Bahkan sebagian petani yang belum melakukan pemanenan tidak sabar menunggu panen khawatir terjadi penurunan harga.

Kenaikan harga jagung saat ini sekitar Rp. 1.500 - 2.000 per kilogram. Sebelumnya harga jagung berkisar antara Rp. 2.000 - Rp. 2.500 per kilogram.

Namun sejak beberapa minggu terakhir harga jagung mengalami kenaikan menjadi Rp. 4.000 per kilogram.

Kenaikan harga yang cukup signifikan tersebut tentu saja membuat petani merasa senang bahkan sejumlah petani yang memiliki simpanan jagung langsung menjual jagungnya ke tengkulak.

"Harganya cukup tinggi. Kenaikan harga jagung ini disebabkan karena sejumlah wilayah yang ada di OKU Timur belum melakukan pemanenan dan baru sebagian wilayah saja yang melakukan pemanenan jagung," ungkap Adi Petani jagung asal Kecamatan Semendawai Suku III Minggu (2/12/2018).

Menurut Adi, modal yang dikeluarkan untuk menanam setengah hektare lahan sebesar Rp. 600 Ribu dengan kebutuhan untuk membeli bibit dan juga pupuk. Dengan modal yang sedikit tersebut kata dia, dirinya bisa mendapat keuntungan jutaan rupiah.

"Karena lahannya tidak dibajak. Saya menanam di lahan sawah ketika musim kemarau tiba. Jadi modal untuk membajak tidak terlalu besar. Namun jika terlebih dahulu dibajak. Kemungkinan modalnya juga akan lebih besar," katanya.

Menurut Adi, ide menanam jagung dilahan persawahan tersebut muncul ketika musim kemarau tiba dan lahan tidak bisa digarap untuk menanam padi karena kekurangan air. Namun jika digunakan untuk menanam jagung atau kacang-kacangan kadar air yang ada sangat cukup sehingga dirinya memutuskan untuk menanam jagung.

"Selain itu jika lahan dilakukan penggarapan secara bergantian, maka unsur hara tanah sawah ada juga akan semakin bagus. Sehingga ketika ditanam padi hasilnya juga akan lebih maksimal," katanya. (http://palembang.tribunnews.com)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.