Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Bank Ini tak akan Banyak Manfaatkan Instrumen IOS dan IRS

Foto multiple exposure menampilkan layanan digital di Stand Bank BTN pada pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Ahad (19/2).baturajaradio.com -Bank Indonesia (BI) terus melakukan pendalaman pasar dengan menerbitkan instrumen Interest Rate Swap (IRS) dan Overnight Index Swap (OIS). Perbankan diharapkan memanfaatkan kedua instrumen untuk melindungi suku bunga perbankan agar tetap stabil meski kondisi fluktuatif. 

Walau begitu, Bank Tabungan Negara (BTN) mengaku tidak akan memanfaatkan instrumen tersebut. "Hal itu karena, BTN hampir 100 persen portofolio kredit dan dananya berupa rupiah," ujar Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko kepada Republika.co.id, Selasa, (20/11). Dengan kondisi demikian, kata dia, perseroan tidak banyak memanfaatkan instrumen itu. Sebelumnya, Bank Central Asia (BCA) mengaku mendukung aturan hedging derivatif yang dilakukan BI, termasuk instrumen OIS dan IRS. "Dengan tambahan variasi produk ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi pembentukan harga atau price discovery di pasar uang rupiah," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Lewat penggunaan Indonesia Over Night Index Average (IndONIA), ruang suku bunga untuk pembiayaan dapat lebih rendah, baik di interbank maupun pada nasabah. Selain itu, Jahja menjelaskan, OIS dan IRS juga dapat dijadikan alternatif variasi produk terhadap risiko suku bunga. 

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Yoga Affandi menambahkan, dengan adanya OIS dan IRS, BI ingin mendorong transaksi derivatif jangka pendek. "Kita ingin ada pasar OIS berdasarkan transaksi yang bisa tingkatkan likuiditas, ada benchmark sehingga bisa kembangkan pasar IRS," ujarnya. (https://republika.co.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.