Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Polisi Tangkap Pengedar Dolar AS Palsu Senilai Rp 1,8 Miliar


Baturajaradio.com - Dua orang pengedar uang palsu (upal) dolar Amerika Serikat diringkus polisi. Dari dua tangan pelaku, polisi mengamankan ribuan lembar dolar palsu.

Dua tersangka yakni, Ahmad Yasin (44) warga Gunungsari, Surabaya dan Mustofa (45) warga Sumber Rejo, Kecamatan Pandaan, Pasuruan. Mereka diamankan petugas, Senin (30/7) malam.

Kedua pelaku ditangkap petugas di dua tempat berbeda. Ahmad Yasin (44) ditangkap petugas di Hotel Grand Kalimas, sedangkan Mustofa (45) diamankan di rumahnya di kawasan Sumber Rejo, Pandaan, Pasuruan.

Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Magera mengatakan dari tangan kedua pelaku, polisi mengamankan 1.300 dolar AS palsu dengan pecahan 100 dolar AS. Jika dirupiahkan mencapai Rp 1.873.300.000.

"Yasin diamankan anggota ketika sedang melakukan transaksi 300 lembar uang dolar AS, dengan pecahan 100 dolar AS di Hotel Grand Kalimas," kata Frans Barung Magera, ketika dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (31/7/2018).

Barung menjelaskan, usai mengamankan Yasin di Hotel Grand Kalimas, pelaku mengaku mendapatkan uang tersebut dari Mustofa di Dusun Bareng, Sumber Rejo, Pandaan, Pasuruan. 

Usai mendapatkan informasi polisi melakukan penelurusan ke alamat rumah Mustofa. Ternyata benar. Saat melakukan penangkapan, polisi menemukan uang dolar AS palsu sebanyak 1.000 lembar pecahan 100 dolar amerika.

Tak hanya itu, di rumah Mustofa petugas juga menyita barang bukti lainnya yakni satu peti berisi uang rupiah pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, uang tersebut diperoleh dengan cara ritual," ungkap Barung.

Frans menambahkan, petugas juga menyita satu kardus kertas bentuk cetakan uang, satu buah alat money tester, serta satu buah berlian imitasi. Kemudian ada juga satu patung kuningan bentuk gajah dan satu bilah keris yang diakui digunakan untuk ritual mendatangkan uang.

"Kita sedang melakukan penyidikan. Karena tidak mungkin uang itu didapatkan dengan sendirinya. Itu mungkin ada yang mendrop uang itu," ujarnya. 

(https://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.