Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Palestina Desak Amerika Latin Tak Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem


Baturajaradio.com - Presiden Palestina Mahmud Abbas mendesak negara-negara Amerika Latin untuk tidak mencontoh Amerika Serikat (AS) dan keputusan kontroversialnya memindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem. 

"Kami harap beberapa negara lainnya di Amerika Latin tidak ikut memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem, karena itu melanggar hukum internasional," ucap Abbas seperti dilansir AFP, Selasa (8/5/2018). 

Pernyataan ini disampaikan Abbas saat bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas pada Senin (7/5) waktu setempat. 



Dalam pertemuan ini, Abbas berterima kasih kepada Maduro karena menolak keputusan kontroversial AS, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan ke Yerusalem. 

Selain AS, Guatemala dan Paraguay yang merupakan negara Amerika Latin, juga memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. 

AS akan membuka kedutaan yang baru di Yerusalem pada 14 Mei mendatang. Presiden AS Donald Trump dipastikan tidak akan menghadiri pembukaan. Namun Trump mengutus delegasi kepresidenan yang akan dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS, John Sullivan. Putri Trump, Ivanka dan suaminya, Jared Kushner, yang merupakan penasihat senior Gedung Putih juga masuk dalam rombongan delegasi itu. 




Secara terpisah, Guatemala telah mengumumkan bahwa kedutaan Guatemala di Yerusalem akan dibuka 16 Mei, dua hari usai AS membuka kedutaan yang baru di Yerusalem. Sementara itu, Paraguay akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem pada akhir Mei ini. Presiden Paraguay Horacio Cartes dijadwalkan akan berkunjung ke Israel pada 21 atau 22 Mei untuk menghadiri pemindahan kedutaan itu. (https://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.