Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Wamenlu: 76% Serangan Teroris Terjadi di Negara Muslim

Baturajaradio.comWakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan, mayoritas serangan teroris terjadi di negara-negara muslim, terutama di Timur Tengah. Akibatnya, hingga kini sejumlah negara masih dilanda konflik berkepanjangan.

"76 persen serangan teroris terjadi di negara-negara muslim," kata Fachir dalam dialog dan ramah tamah wamenlu bersama santri Krapyak, di Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta, Jumat (16/3/2018) siang.

Selain itu, lanjut Fachir, mayoritas pengungsi akibat konflik bersenjata juga berada di negara-negara muslim. Menurutnya, kondisi tersebut memprihatinkan dan membutuhkan kontribusi semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi.

"67 persen pengungsi berasal dari negara muslim. 60 persen konflik bersenjata berada di negara muslim. Memprihatinkan. Karena itu, dengan perbandingan dengan fakta yang tadi saya sebutkan kita harus bersyukur negara kita seperti sekarang ini," lanjutnya.

Kemudian Fachir menerangkan, sejumlah negara muslim di Timur Tengah hingga kini belum bisa keluar dari konflik. Mulai Palestina yang masih terjajah hingga kondisi negara-negara seperti Syiria, Irak dan Yaman yang dilanda konflik antar golongan.

"Afganistan masih belum pulih. Negara-negara teluk yang kaya-kaya itu saling curiga. Itu lah yang terjadi. Nah, kita yang diamanahi oleh konstitusi tadi (ikut menjaga ketertiban dunia) apa yang sudah kita lakukan?" bebernya.

"Sebagai perbandingan negara kita mayoritas (penduduknya) muslim. Negara kita negara demokratis. Negara kita anggota G-20, artinya negara yang memiliki pengaruh secara ekonomi. Negara kita bisa memadukan antara Islam, demokrasi dan kemajuan," ucapnya.

Menurutnya, Indonesia harus aktif mencarikan solusi atas konflik yang terjadi di negara-negara muslim. Oleh karenanya, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memperkenalkan praktik toleransi antar umat beragama yang ada di Indonesia.

"Itu lah kenapa kita setiap tahun sejak 2008 menyelenggarakan Bali Democracy Forum. Kita menyediakan sebuah forum di mana setiap orang nyaman berbicara tentang demokrasi. Dari negara mana saja silakan berbicara demokrasi," paparnya.

Fachir mengatakan, Indonesia memiliki berbagai kelebihan yang bisa ditawarkan ke masyarakat dunia, termasuk negara-negara muslim. Indonesia memiliki kebiasaan berdialog, bertoleransi dan berbagi. Berbagai kelebihan inilah yang bisa ditawarkan.

"Para kiai, pemimpin agama, agama manapun, kita kirim ke berbagai negara untuk berbagai bagaimana bertoleransi," jabarnya.

Selain mengirimkan sejumlah tokoh agama untuk mempromosikan toleransi ke berbagai negara, Indonesia juga aktif mengadakan dialog lintas iman. 

"Mungkin Indonesia adalah negara yang paling aktif mempromosikan dialog lintas agama," pungkas dia.   (news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.