Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

KSAD TNI Pimpin Langsung Perang di Martapura, Simak Aksi Alusista Canggih Milik Indonesia

Baturaja - Dentuman suara meriam bersahut-sahutan dibalas desingan peluru yang dimuntahkan dari Helly MI 35 pengintai menguncang bumi dipusat latihan Kodiklad TNI AD Martapura Sabtu ( 12/8/2017).

Begitulah gambaran suasana puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD tahun 2017 yang disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Komandan Kodiklat Angkatan Darat Letjen TNI Agus Kriswanto, para Asisten Kasad dan Panglima Kotama TNI AD serta para Perwira Tinggi Angkatan Darat.

Latihan antar kecabangan dalam wadah Brigif Mekanis 6/TBS Divif 2 Kostrad melibatkan satuan dari berbagai kecabangan jajaran TNI AD sebagai satuan perkuatan yang meliputi Satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempur, Satuan bantuan Administrasi,Ssatuan Inteliijen dan Satuan Teritorial.

Pada latihan antar kecabangan TNI AD tahun 2017 kali ini mengerahkan sekitar 3333 personel dan berbagai Alutsista paling modern yang dimiliki TNI AD antara lain, Helly MI 35,Tank Leopard, Tank MI 113, Meriam Artileri medan Astros, Meriam Caesar, Meriam Artileri pertahanan udara RBS 70 serta Alutsista modern lainnya.

Latihan merupakan sebuah sarana untuk menguji doktrin teknis, taktis maupun strategis yang dimilik Angkatan Darat .

Dikesempatan itu Kasad Jenderal TNI Mulyono memuji ketangkasan personil TNI AD dari 15 Kecabangan yang sudah menunjukan kebolehannya dalam berlatih” Saya bangga, tidak ada keragu-raguan anda dalam mengopersikan senjata,” puji Kasad seraya menambahkan personil yang berlatih sangat bagus, lancar dan familiar.

Prajurit –prajurit terlatih dan profesional seperti ini bisa menjadi tumpuan untuk menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945, serta melindungi segenap Bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.

Tugas pokok tersebut dilaksanakan dengan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Lebih jauh Kasad mengatakan, untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut maka diperlukan prajurit yang profesional dan selanjutnya untuk membentuk prajurit yang profesional maka diperlukan adanya latihan.

Selaras dengan kebijakan pimpinan TNI AD untuk mewujudkan prajurit yang disiplin, jago tembak, jago beladiri, jago perang dan memiliki fisik yang prima, maka tuntutan perubahan harus dihadapi dengan peningkatan profesionalisme dan tertib administrasi. Dengan demikian latihan harus sesuai dengan realisme, dihadapkan pada tugas operasi yang sesungguhnya agar mampu mewujudkan prajurit TNI AD yang jago perang.

Tujuan latihan Ancab adalah untuk meningkatkan kemampuan tempur tingkat perorangan sampai dengan satuan setingkat Brigade dan kerjasama antar satuan/kecabangan dalam wadah Brigade Tim Pertempuran melalui penyelenggaraan operasi tempur yang didukung oleh operasi Intelijen dan operasi Teritorial.

Muaranya adalah untuk mewujudkan sinergitas dan interoperabilitas antar kecabangan guna memperoleh daya tempur yang efektif.

Kegiatan latihan dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut yang pada puncaknya dilaksanakan latihan antar kecabangan yang disesuaikan dengan doktrin yang berlaku dengan melibatkan berbagai Alutsista baru.

Latihan antar kecabangan merupakan latihan yang dilaksanakan untuk memelihara, meningkatkan dan menguji kemampuan antar kecabangan guna mencapai kemampuan standar. (tribunnews.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.