Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

JK Bicara Soal Pengaruh Ideologi Hingga Agama di Politik

Baturaja Radio - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut politik akan selalu dipengaruhi oleh berbagai hal. Hal ini merujuk pada pernyataan Presiden Joko Widodo soal agama dan politik.

"Ya kalau soal Presiden, Presiden sudah membuat statemen juga, bahwa saling berpengaruh. Jadi tidak bisa dipisahkan 100 persen. bahwa dalam politik itu ada pengaruh-pengaruh luar. Apakah itu soal ideologi politik, soal agama, apakah itu soal ras," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

Sebagai contoh, proses pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) membutuhkan waktu 175 tahun agar seorang John F Kennedy yang berasal dari lingkungan Katolik dapat duduk menjadi presiden. Bahkan Barrack Obama membutuhkan waktu 240 tahun agar seorang keturunan Afrika-Amerika dapat duduk di Gedung Putih.


"Selalu ada poltik ada pengaruh luarnya. Politik itu tak bisa dipisahkan dia dari mana, agamanya apa. Orang berpolitik ya. Orang mengambil keputusan pasti ada pengaruhnya. Sama saja di Indonesia, butuh berapa puluh tahun katakanlah orang luar Jawa jadi Presiden," kata JK.

"Ini bukan soal apa-apa. Karena mayoritas pemilih di sini. Sama dengan Amerika juga, 240 tahun orang hitam bisa jadi presiden, yang dibilang mbahnya demokrasi. Jadi saling berpengaruh secara tidak langsung dan langsung," sambungnya.

Namun menurut JK, perbedaan itu adalah hal yang biasa. JK menjelaskan, politik membutuhkan konstituen dan orang politik membutuhkan konstituen karena terpengaruh dari konstituennya sendiri.

"Kita lihat di Myanmar, walaupun Aung San Suu Kyi itu membela HAM mula-mulanya. Dia mendapat nobel karena itu. Tapi ketika dia masuk politik, maka susah menyelesaikan Rohingnya. Jadi dia netral-netral saja," terangnya.

(https://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.