Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Dalam Sepekan, Gelombang Tinggi Hantam Lima Kapal Nelayan

Baturaja Radio - Angin kencang yang memicu gelombang tinggi di perairan Indramayu mengakibatkan terjadinya kecelakaan laut. Dalam sepekan terakhir, tercatat ada lima kecelakaan laut yang menimpa kapal nelayan saat sedang melaut.
 
Dari lima kecelakaan laut itu, empat di antaranya terjadi di perairan Indramayu barat. Sedangkan satu kecelakaan laut lainnya terjadi di wilayah perairan Indramayu timur. Adapun empat kecelakaan laut di perairan Indramayu barat itu, yakni menimpa kapal Tanjung Jaya berbobot dua gross ton (GT) dan kapal Dua Putri. Kedua kapal tersebut terdampar di Bahro muara perairan Bugel Sukahaji – Patrol, Indramayu pada Selasa (7/2) lalu.

Selain itu, kecelakaan laut juga menimpa kapal Rawud Jy berbobot tiga gross ton di pancer muara Bugel Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu pada Kamis (9/2). Terakhir, kecelakaan laut menimpa kapal Baru Nurul berbobot tiga gross ton di muara Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jumat (10/2).
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," ujar Komandan Kapal Polisi VIII-1006 Dit Polair Polda Jabar, Bripka Masnudin, Senin (13/2).

Kapal Tanjung Jaya dan kapal Dua Putri’ itu bertolak dari muara Bugel pada Selasa (7/2) pukul 04.30 WIB. Saat sampai di perairan, tiba-tiba ada ombak besar yang menghantam hingga menyebabkan kapal tenggelam. Para nahkoda dan anak buah kapal (ABK) dari kapal itu kemudian ditolong nelayan lainnya. 

"Kedua kapal nelayan itu pecah di bagian lambung dan lunas kapal," terang Masnudin.
Masnudin mengatakan, untuk kecelakaan laut yang menimpa kapal Rawud Jy, terjadi saat kapal itu selesai mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap jaring udang. Ketika hendak pulang dan masuk muara Bugel, kapal Rawud Jy diterjang ombak hingga membuat kapal tersangkut di batu-batu muara Bugel dan pecah di lambung dan lunas kapal.

Akibatnya, kapal pun tenggelam. Namun, nahkoda dan dua orang anak buah kapalnya berhasil menyelamatkan diri. Masnudin menambahkan, kecelakaan laut terakhir menimpa kapal nelayan "Baru Nurul" yang terdampar di muara Eretan. Beruntung, nahkoda dan dua orang anah buah kapal tersebut selamat.

Sementara itu, kecelakaan laut yang terjadi di perairan Indramayu timur menimpa kapal "Amanat" di tengah laut Tanjung Tanah/Jongor, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jumat (10/2) lalu. Kapal tersebut terbalik setelah terhantam ombak saat hendak mendarat.

Akibat peristiwa itu, satu orang nelayan bernama Dasa (65), warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, meninggal dunia. Sedangkan 16 orang anak buah kapal lainnya selamat. "Korban meninggal diduga akibat kondisi fisiknya yang mengalami kelelahan," kata Kasat Pol Air Polres Indramayu, AKP I Nyoman Oka.

Terkait kondisi cuaca di perairan Indramayu saat ini, Oka pun mengimbau agar para nelayan tidak memaksakan diri untuk melaut. Jika pun melaut, maka harus melengkapi diri dengan peralatan keselamatan diri. "Saat ini angin masih kencang," kata Oka. (republika.co.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.