Polri Harap Sengketa Pilkada Diselesaikan Lewat Jalur Hukum
Baturaja Radio - Polri berharap kandidat yang hendak bersengketa atas hasil perolehan
suara di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menempuh jalur hukum
ketimbang menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak sesuai mekanisme
sengketa pilkada.
"Kepada seluruh para elite politik di masing masing pendukung, baik itu dari unsur parpol, dari unsur masyarakat untuk dapat menjadikan jalur hukum menjadi pilihan dalam penyelesaian sengketa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).
Boy menyebut penyelesaian sengketa melalui hukum merupakan langkah yang bermartabat ketimbang melakukan tindakan yang dapat memicu keributan antar kelompok.
"Tentu kami mengharapkan penyelesaian sengketa harus dilakukan secara bermartabat, tidak dengan cara-cara kekerasan," ujar mantan Kapolda Banten itu.
Dia kemudian meminta para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk ikut berpartisipasi dalam menyejukkan suasana 'panas' di tengah masyarakat yang timbul akibat pilkada.
"Kami berharap tentunya kerja sama kepolisian dengan unsur alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk merekatkan kembali rasa persatuan yang sebelumnya ada perbedaan dalam pilihan politik," tutur Boy.(detik.com)
"Kepada seluruh para elite politik di masing masing pendukung, baik itu dari unsur parpol, dari unsur masyarakat untuk dapat menjadikan jalur hukum menjadi pilihan dalam penyelesaian sengketa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).
Boy menyebut penyelesaian sengketa melalui hukum merupakan langkah yang bermartabat ketimbang melakukan tindakan yang dapat memicu keributan antar kelompok.
"Tentu kami mengharapkan penyelesaian sengketa harus dilakukan secara bermartabat, tidak dengan cara-cara kekerasan," ujar mantan Kapolda Banten itu.
Dia kemudian meminta para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk ikut berpartisipasi dalam menyejukkan suasana 'panas' di tengah masyarakat yang timbul akibat pilkada.
"Kami berharap tentunya kerja sama kepolisian dengan unsur alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk merekatkan kembali rasa persatuan yang sebelumnya ada perbedaan dalam pilihan politik," tutur Boy.(detik.com)
Tidak ada komentar