Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Produksi Padi Petani di OKU Timur Terancam Turun Akibat Serangan Hama Tikus dan Kresek

Baturaja Radio - Petani di sejumlah kecamatan di OKU Timur resah menyusul tanaman padi mereka yang sudah berusia lebih dari 80 hari diserang oleh hama tikus dan kresek.
 
Serangan hama tikus dan kresek tersebut dipastikan akan menyebabkan penurunan hasil pertanian petani dibandingkan tahun sebelumnya.

“Petani pada musim tanam kali ini mengalami kerugian karena serangan hama. Modal yang dikeluarkan hampir tidak sesuai dengan hasil panen jika serangan hama terus menerus terjadi,” ungkap Ponco Atmojo (72) petani asal desa Pancatunggal, Kecamatan Belitangjaya Senin (23/1/2017).

 Menurut Ponco, akibat serangan hama tikus tersebut, kerusakan tananam padi petani mencapai hingga 20 persen lebih.

Sedangkan kerusakan tanaman akibat serangan hama kresek mencapai hingga 10 persen dengan potensi kerusakan sekitar 30 persen.

“Sisanya saat ini hanya sekitar 70 persen tanaman yang masih bagus dan masih ada kemungkinan datang serangan hama tikus dan kresek lagi yang tentunya membuat petani cemas,” katanya.

Dengan usia padi yang masih mencapai 80 hari kata dia, petani belum bisa melakukan pemanenan.

Para petani saat ini mati-matian melakukan pembasmian hama tikus dan kresek tersebut sehingga tidak memperparah kerusakan tanaman padi petani yang bisa menimbulkan kerugian.

“Jika serangan hama terus berlanjut, kerusakan padi akan semakin parah dan membuat petani menderita kerugian yang cukup besar,"katanya.

Menurut Ponco, Jika kondisi tanaman padi petani normal dan tidak mengalami serangan tikus, maka hasil dari satu bahu lahan atau 7.200 meter persegi mampu menghasilkan empat ton Gabah Kering Panen  (GKP).

“Namun akibat serangan hama tikus dan kresek tersebut menyebabkan pengurangan hasil panen sebesar 30 persen. Hama kresek menyerang tanaman padi disebabkan karena kelembaban padi yang sebelumnya terendam akibat banjir. Jenis padi yang banyak diserang hama tikus adalah jenis Ciherang,” jelasnya.

Sedangkan Amir petani lainnya mengatakan, untuk harga GKP ditingkat petani saat ini sebesar Rp. 3.800 per kilogram. Sedangkan untuk harga ditingkat pengepul sebesar Rp. 4000 per kilogram.

Sementara untuk harga  beras ditingkat petani sebesar Rp. 7.600 per kilogram dan untuk harga ditingkat pedagang atau pengepul sebesar Rp. 8000 per kilogram.(tribunnews.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.