Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

IKF 2016 Turut Serta Mengembangkan Kualitas Anak Bangsa

Baturaja Radio - Human capital building salah satu isu penting untuk meningkatkan kualitas hidup suatu bangsa. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang terus berinovasi, Indonesia juga semakin kuat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di ranah internasional. Berbagai dukungan dan wadah untuk ide-ide kreatif terus ditingkatkan oleh berbagai pihak. Tujuannya, agar tercipta perubahan positif dan berkualitas.
Saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan ekonomi kreatif menunjukkan gambaran yang positif. Sektor ini tumbuh 5,76 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen, dengan nilai tambah sebesar Rp641,8 triliun atau 7 persen dari PDB nasional.

Dalam rancangan pembangunan jangka menengah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) 2015-2019 disebutkan, akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif adalah salah satu indikator pertumbuhan ekonomi negara. Arah kebijakan pembangunan ekonomi kreatif adalah memfasilitasi orang kreatif (OK) di sepanjang rantai nilai yang dimulai dari tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi.

Sebagai salah bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya melalui industri berbasis kreativitas dan pengetahuan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service akan menyelenggarakan Indonesia Knowledge Forum (IKF) V dengan tema Moving Our Nation To The Next Level: "Optimizing Knowledge and Creativity to Ride the Wave of New Generation in Accelerating Indonesia Economy".
IKF merupakan forum diskusi tahunan yang mempertemukan anak bangsa dari berbagai bidang pengetahuan dan pengalamannya masing-masing, seperti ekonomi, marketing, kreatif dan inovasi, SDM, dan kepemimpinan.
Pada 6-7 Oktober 2016, IKF V diadakan di Ritz Carlton Pacific Place Hotel Jakarta. Dihadirkan pula para pembicara nasional yang berkompeten di bidangnya. Di antaranya, Emirsyah Satar (Chairman of MatahariMall.com), Yohanes Surya (Founder of Yayasan Surya Institute), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Fauzi Ichsan (Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia) dan 12 pembicara terkemuka lainnya.


Untuk menyambut gelaran tahunan ini, BCA mengawali dengan talkshowKafe BCA 3"OK: Generasi Baru Kekuatan Ekonomi Indonesia". Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Pengamat Pariwisata dan Industri Kreatif di Pusat Studi Pariwisata UGM Erda Rindrasih,Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya APINDO Solihin Sofian, Pengamat Ekonomi Cyrillus Harinowo,CEO Kratoon Channel Andi Martin, GM BCA Learning Service Lena Setiawati,dan Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF)Fiki C. Satari.
Ketujuh pembicara antusias dalam mengeksplorasi ide maupun memfasilitasi wadah bagi orang-orang kreatif yang sudah merealisasikan konsepnya. Mereka meyakini ide dan kreativitas salah satu modal yang tak ada habisnya dan terjaga orisinalitasnya.

Jahja mengungkapkan, pelaku industri kreatif perlu mendapat fasilitas untuk kegiatan kreasi, serta memproduksi dalam skala usaha yang layak dan mendapatkan akses ke pasar. Usaha baru industri kreatif pun perlu mendapat fasilitas membangun pasar, serta membangun repositori untuk produk-produk kreatif.
"Hal ini menegaskan betapa pentingnya dua hal substansial ini, yakni hadirnya Orang Kreatif (OK) dalam rantai kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi maupun institusi atau lembaga yang menopangtumbuh kembang Orang Kreatif. Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan terhadap kehadiran Orang Kreatif, BCA melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah maupun meningkatkan kapasitas Orang Kreatif, salah satunya melalui IKF 2016," lanjutnya. (detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.