Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Analisis BMKG tentang Gempa Bumi Langka yang Guncang Pulau Bangka

Baturaja Radio - Pulau Bangka diguncang gempa bumi tektonik pada Selasa (30/8/2016) pukul 21.29 WIB. Gempa itu termasuk langka lantaran selama ini Pulau Bangka hampir jarang 'dikunjungi' gempa bumi.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa gempa tersebut berkekuatan 4,0 Skala Richter (SR) dan terletak pada 1,47 LS dan 106,60 BT, tepatnya di laut lepas pantai utara Kabupaten Bangka Barat pada jarak 89 km arah barat laut Kota Pangkalpinang di kedalaman 10 km.

"Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan cukup kuat dirasakan di wilayah Pulau Bangka bagian utara seperti Klekajebu, Ranggi, Puputbawah, Tumbak, Rukam, Pusuk, Bubus, Simpangtiga, Belinyu, Mantun, dan Bakit pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI)," ucap Daryono dalam website BMKG seperti dikutip, Rabu (31/8/2016).

Dari hasil monitoring, Daryono menyebut belum dilaporkan adanya gempa bumi susulan. Dia mengimbau masyarakat Pulau Bangka untuk tetap tenang mengingat gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Gempa bumi Bangka yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Secara tektonik, letak wilayah Pulau Bangka memang jauh dari sumber gempa utama, seperti subduksi lempeng dan sesar regional, namun secara geologi wilayah Bangka terdapat sesar-sesar lokal," jelas Daryono.

Dia mengatakan sesar di Pulau Bangka yang populer adalah Sesar Pemali dan Sesar Payung. Selain kedua sesar ini juga masih terdapat beberapa sesar lokal yang belum dinamai.

"Catatan gempa bumi di BMKG menunjukkan bahwa Bangka juga pernah diguncang gempabumi berkekuatan 4,8 SR, berkedalaman dangkal yang menimbulkan kerusakan ringan pada 2 Desember 2007. Lokasi pusat gempa tersebut di daratan sebelah selatan pusat gempa bumi yang terjadi saat ini. Gempa ini cukup kuat dan diikuti dengan 5 kali kejadian gempa bumi susulan (aftershcks)," ucap Daryono.

Daryono mengatakan bahwa wilayah Bangka termasuk kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang rendah. Namun, lanjut Daryono, keberadaan beberapa sesar menunjukkan bahwa Bangka bukanlah daerah yang benar-benar aman dari gempa bumi. (detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.