Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

TKW Dihukum Mati karena Narkoba, Jokowi Utus Dai Bachtiar untuk Bantu Rita

Baturaja Radio - TKW asal Ponorogo, Rita Krisdianti (28), divonis hukuman gantung oleh peradilan Malaysia atas dugaan kasus penyelundupan sabu seberat 4 kg. Presiden Joko Widodo telah mengutus mantan Duta Besar RI di Malaysia yakni Dai Bachtiar.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, pemerintah pasti akan memberikan perhatian dan pendampingan hukum bagi WNI yang terjerat masalah hukum di negeri orang.

"Bagi siapapun WNI di luar negeri yang terkena tindak pidana apapun, termasuk hukuman gantung, tentunya pemerintah terus memberikan upaya bantuan-bantuan terhadap yang bersangkutan," ujar Pramono Anung di ruang kerjanya, Gedung Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).

Pramono mengatakan, sebenarnya kasus Rita ini sudah beberapa waktu lalu diketahui. Pemerintah pun telah merespons dan mengirimkan utusan khusus untuk agar Rita tidak dijerat hukuman gantung di Malaysia.

"Pemerintah telah mengutus utusan khusus untuk di Malaysia ini, yaitu mantan Duta Besar Indonesia di Malaysia yakni Pak Dai Bachtiar untuk membantu penyelesaian masalah tersebut," kata Pramono.

Pramono melanjutkan, beberapa kasus bisa diselesaikan oleh mantan Kapolri tersebut. Harapannya, melalui pengalaman dan pendekatan yang dilakukan oleh Dai Bachtiar, Rita juga bisa terbebas dari jerat tali hukuman gantung di Malaysia.

"Beberapa memang bisa diselesaikan, tidak jadi dihukum gantung. Tapi yang ini harapannya pemerintah Indonesia tetap berharap upaya hukum, artinya pendampingan dan itu (hukuman gantung) bisa ditunda," katanya.

Selain itu, Pramono mengatakan, pemerintah juga melakukan upaya diplomasi ke Malaysia untuk masalah Rita ini.

"Supaya pemerintah Indonesia juga melakukan upaya diplomasi, pendekatan kepada pemerintah Malaysia. Karena memang Pak Dai beberapa waktu yang lalu ditugaskan untuk di beberapa tempat. Karena memang bukan hanya ini (kasus Rita), di Malaysia itu memang cukup lumayan banyak," tambah Pramono.(http://news.detik.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.