PEDAGANG NGEYEL, PEMERINTAH CUEK, YA BEGINI JADINYA
Baturaja Radio - Di tengah agenda penjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) yang
gencar menata kota agar terlihat rapi dan indah, namun suasana Pasar
Atas Baturaja masih terlihat semrawut.
Ya. Program penjabat bupati yang banyak mendapat dukungan masyarakat ini, seakan tidak disupport oleh bawahannya seperti halnya yang tampak di areal pasar atas Baturaja.
Pihak PD Pasar seolah cuek oleh oknum-oknum pedagang yang berjualan sembarangan. Mereka menjajakan dagangan mereka di bahu jalan raya. Bahkan pedagang menutupi ruas Jalan Warsito Pasar Pucuk.
Situasi ini membuat, arus lalu lintas merayap, yang disebabkan menyempitnya badan jalan.
Padahal, Pemerintah dalam hal ini pengelola pasar sudah menyediakan gedung dua lantai khusus untuk pedagang. Namun entah kenapa, mereka meninggalkan begitu saja kios kios/ los yang ada dan lebih memilih turun ke jalan.
Kondisi ini dikeluhkan sejumlah masyakat Bumi Sebimbing Sekundang. Sebab mereka mengaku sulit melintas karena banyaknya pedagang dan pembeli yang berkerumun. Belum lagi, banyaknya kendaraan yang terparkir dipinggir jalan.
"Sulitlah melintas. Kami takut nyenggol dagangan mereka dan menabrak pembeli. Itu yang kami takutkan," kata Dedi, warga Baturaja.
Ia mengharapkan agar pihak pengelola pasar segera melakukan penertiban. Sehingga kedepan suasana arus lalu lintas di Wilayah itu lancar. Dan tentunya pasar atas akan terlihat dan tertata rapi.
Sementara itu, Kepala Unit Pasar Atas Baturaja, Bulmi, Kamis (7/1) membenarkan jika banyaknya pedagang kaki lima berjualan dipinggir jalan keluar dari los pasar atas yang sudah disediakan.
"Sebenarnya itu semua padagang di dalam. Namun sekarang malah pindah keluar. Padahal di dalam los-los dan tempat jualan sudab kita siapkan didalam," kata Bulmi seraya mengatakan sekarang ini kondisi di dalam pasar kosong, kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel.
"Contohnya di kios F tempat jualan ayam, ikan dan lainnya itu kosong di tinggal pedagang. Di lantai dua juga kosong," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah dua kali memberikan peringatan kepada pedagang. Dan sudah ada sekitar 72 pedagang yang membuat surat pernyataan untuk berjualan di dalam.
"Dalam waktu dekat atau minggu depan akan kita tertibkan. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait," katanya.
Disinggung kapasitas pasar atas, kata Bulmi katanya mampu menampung seluruh pedagang yang ada di luar pasar. Sebab kata dia, PKL yang menjajakan dagangan mereka di luar itu rata-rata sudah memiliki tempat di dalam.
"Paling yang belum memiliki tempat itu sekitar belasan orang," tandasnya. [rmolsumsel)
Ya. Program penjabat bupati yang banyak mendapat dukungan masyarakat ini, seakan tidak disupport oleh bawahannya seperti halnya yang tampak di areal pasar atas Baturaja.
Pihak PD Pasar seolah cuek oleh oknum-oknum pedagang yang berjualan sembarangan. Mereka menjajakan dagangan mereka di bahu jalan raya. Bahkan pedagang menutupi ruas Jalan Warsito Pasar Pucuk.
Situasi ini membuat, arus lalu lintas merayap, yang disebabkan menyempitnya badan jalan.
Padahal, Pemerintah dalam hal ini pengelola pasar sudah menyediakan gedung dua lantai khusus untuk pedagang. Namun entah kenapa, mereka meninggalkan begitu saja kios kios/ los yang ada dan lebih memilih turun ke jalan.
Kondisi ini dikeluhkan sejumlah masyakat Bumi Sebimbing Sekundang. Sebab mereka mengaku sulit melintas karena banyaknya pedagang dan pembeli yang berkerumun. Belum lagi, banyaknya kendaraan yang terparkir dipinggir jalan.
"Sulitlah melintas. Kami takut nyenggol dagangan mereka dan menabrak pembeli. Itu yang kami takutkan," kata Dedi, warga Baturaja.
Ia mengharapkan agar pihak pengelola pasar segera melakukan penertiban. Sehingga kedepan suasana arus lalu lintas di Wilayah itu lancar. Dan tentunya pasar atas akan terlihat dan tertata rapi.
Sementara itu, Kepala Unit Pasar Atas Baturaja, Bulmi, Kamis (7/1) membenarkan jika banyaknya pedagang kaki lima berjualan dipinggir jalan keluar dari los pasar atas yang sudah disediakan.
"Sebenarnya itu semua padagang di dalam. Namun sekarang malah pindah keluar. Padahal di dalam los-los dan tempat jualan sudab kita siapkan didalam," kata Bulmi seraya mengatakan sekarang ini kondisi di dalam pasar kosong, kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel.
"Contohnya di kios F tempat jualan ayam, ikan dan lainnya itu kosong di tinggal pedagang. Di lantai dua juga kosong," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah dua kali memberikan peringatan kepada pedagang. Dan sudah ada sekitar 72 pedagang yang membuat surat pernyataan untuk berjualan di dalam.
"Dalam waktu dekat atau minggu depan akan kita tertibkan. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait," katanya.
Disinggung kapasitas pasar atas, kata Bulmi katanya mampu menampung seluruh pedagang yang ada di luar pasar. Sebab kata dia, PKL yang menjajakan dagangan mereka di luar itu rata-rata sudah memiliki tempat di dalam.
"Paling yang belum memiliki tempat itu sekitar belasan orang," tandasnya. [rmolsumsel)
Tidak ada komentar