Kapolda Sumsel Larang Anggota Polisi Cuti
Baturaja Radio - Pengamanan pelaksanaan Natal dan pergantian tahun untuk wilayah Sumsel dilaksanakan dengan ketat dan melakukan penyisiran di gereja, pusat keramaian serta antisipasi terhadap isu mengenai penyusupan ISIS yang akan melakukan tindakan-tindakan tidak diinginkan.
Dari itulah, seluruh jajaran yang ada di Polda Sumsel dikerahkan untuk melakukan pengamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru dengan mengerahkan dua pertiga kekuatan yang ada di Polda Sumsel.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri didampingi Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova menuturkan, seluruh personil kepolisian di wilayahnya tidak diperkenankan untuk mengambil cuti selama Operasi Lilin Musi 2015. Larangan mengambil cuti kepada seluruh anggota dilakukan guna memaksimalkan pengamanan serta kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru untuk wilayah Sumsel.
"Seluruh anggota tidak ada yang cuti, karena telah diperintahkan untuk mengamankan perayaan natal dan tahun baru. Namun, bagi yang merayakan natal diberikan cuti selama dua hari saja," tegas Prof Iza, Senin (21/12/2015).
Dalam pengamanan natal dan tahun baru dengan mengerahkan dua pertiga kekuatan Polda Sumsel dan jajaran, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pengamanan akan dilakukan baik di gereja, pusat keramaian dan pastinya patroli yang lebih ditingkatkan untuk mengamankan wilayah Sumsel dan jajaran.
Terlebih pengamanan juga dititik beratkan untuk mengantisipasi ancaman teroris terutama ISIS, Polda Sumsel dan jajaran juga melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi baik pengamanan secara terbuka maupun pengamanan tertutup.
"Pengamanan di setiap gereja di Sumsel akan dikerahkan personil Brimob bersenjata lengkap dari tim Gegana dan Penjinak Bom (Jibom). Terlebih dengan pengamanan yang dilakukan secara terpusat dari Mabes Polri ini, antisipasi dan deteksi dini juga terus dilakukan terutama ancaman dari teroris ataupun isu dari ISIS yang ada di Sumsel," jelas jenderal bintang dua ini.
Tak hanya melakukan pengamanan di gereja, pusat keramaian maupun patroli, Polda Sumsel dan jajaran juga membuat 42 pos pengamanan dan pelayanan yang disebar di pusat-pusat keramaian maupun jalur lintas.
Sehingga, saat masyarakat yang akan liburan dengan datang ke pusat-pusat keramaian akan tetap merasa aman dan nyaman. Disisi lain, untuk di gereja personil juga dikerahkan, terlebih Polda Sumsel telah berkoordinasi dengan Kodam II Sriwijaya untuk mengback up pengamanan selama pelaksanaan natal dan tahun baru di wilayah Sumsel. "Pengamanan anggota untuk gereja diatur fleksibel, sehingga pengamanan dapat dilakukan dengan maksimal. Perhatian khusus, terutama ISIS dan organisasi radikal. Intinya pengamanan dilakukan terbuka dan tertutup, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," pungkasnya. (tribunnews)
Dari itulah, seluruh jajaran yang ada di Polda Sumsel dikerahkan untuk melakukan pengamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru dengan mengerahkan dua pertiga kekuatan yang ada di Polda Sumsel.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri didampingi Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova menuturkan, seluruh personil kepolisian di wilayahnya tidak diperkenankan untuk mengambil cuti selama Operasi Lilin Musi 2015. Larangan mengambil cuti kepada seluruh anggota dilakukan guna memaksimalkan pengamanan serta kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru untuk wilayah Sumsel.
"Seluruh anggota tidak ada yang cuti, karena telah diperintahkan untuk mengamankan perayaan natal dan tahun baru. Namun, bagi yang merayakan natal diberikan cuti selama dua hari saja," tegas Prof Iza, Senin (21/12/2015).
Dalam pengamanan natal dan tahun baru dengan mengerahkan dua pertiga kekuatan Polda Sumsel dan jajaran, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pengamanan akan dilakukan baik di gereja, pusat keramaian dan pastinya patroli yang lebih ditingkatkan untuk mengamankan wilayah Sumsel dan jajaran.
Terlebih pengamanan juga dititik beratkan untuk mengantisipasi ancaman teroris terutama ISIS, Polda Sumsel dan jajaran juga melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi baik pengamanan secara terbuka maupun pengamanan tertutup.
"Pengamanan di setiap gereja di Sumsel akan dikerahkan personil Brimob bersenjata lengkap dari tim Gegana dan Penjinak Bom (Jibom). Terlebih dengan pengamanan yang dilakukan secara terpusat dari Mabes Polri ini, antisipasi dan deteksi dini juga terus dilakukan terutama ancaman dari teroris ataupun isu dari ISIS yang ada di Sumsel," jelas jenderal bintang dua ini.
Tak hanya melakukan pengamanan di gereja, pusat keramaian maupun patroli, Polda Sumsel dan jajaran juga membuat 42 pos pengamanan dan pelayanan yang disebar di pusat-pusat keramaian maupun jalur lintas.
Sehingga, saat masyarakat yang akan liburan dengan datang ke pusat-pusat keramaian akan tetap merasa aman dan nyaman. Disisi lain, untuk di gereja personil juga dikerahkan, terlebih Polda Sumsel telah berkoordinasi dengan Kodam II Sriwijaya untuk mengback up pengamanan selama pelaksanaan natal dan tahun baru di wilayah Sumsel. "Pengamanan anggota untuk gereja diatur fleksibel, sehingga pengamanan dapat dilakukan dengan maksimal. Perhatian khusus, terutama ISIS dan organisasi radikal. Intinya pengamanan dilakukan terbuka dan tertutup, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," pungkasnya. (tribunnews)
Tidak ada komentar