Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Trik Mengenalkan Makna Uang pada Anak

Baturaja Radio - Mengenalkan makna uang pada anak , bisa dibilang susah-susah gampang. Pasalnya, tak sekadar mengenalkan, orangtua pun ingin agar anaknya bisa memahami dan menghargai uang yang dimiliki, bukan?

Pertanyaan di usia berapa sebaiknya anak boleh diberi uang? Menurut Lutfi Trizki, SE, MM, RFA dari Rumah Cerdas Finansial Kak Seto, adalah salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan orangtua. “Sebenarnya, mengajarkan uang ke anak bisa dimulai sejak anak sudah mengenal keteraturan.”

Misalnya, saat anak sudah bisa bangun pagi atau menyiapkan bekal dan tas sekolah. “Mengenalkan uang pada anak menjadi bagian dari mengajarkan kedisiplinan. Edukasi keuangan mengajarkan bagaimana seseorang mengambil keputusan atas keuangannya.”

Tujuan Tabungan 
Saat mengenalkan makna uang pada anak , apakah ada istilah terlalu berat atau terlalu dini buat anak? “Tidak ada. Kenalkan konsep awal tentang keuangan. Misalnya, saat belanja ke warung dan ada sisa uang recehan, berikan ke anak untuk ditabung. Beri pemahaman, kalau mau membeli sesuatu harus dipersiapkan dari awal. Uang yang ditabung itu pun, harus punya tujuan.”

Contoh, saat anak ingin membeli sepatu baru sementara Anda menilai sepatu yang lama masih bagus. “Orangtua bisa menawarkan ke anak untuk menabung. Kalau harganya Rp150.000, kira-kira berapa lama, ya, bisa terkumpul jika sehari menabung Rp1.000? Berikan cara sederhana seperti itu, tidak perlu dengan perkalian yang berat.”

Jika waktu yang dibutuhkan terhitung lama pun, misalnya sampai 6 bulan, mau tidak mau anak harus tetap melakukannya. “Bisa saja Anda beri keringanan dengan menambahkan setengahnya. Tapi, sisanya harus dilakukan sendiri oleh anak.”

Ilmu Tersirat 
Anak banyak belajar dari yang tersirat, bukan tersurat. “Banyak orangtua heran anaknya suka marah-marah padahal merasa tidak pernah mengajarkan marah. Sebenarnya, anak, kan, tidak perlu diajarkan. Anak melihat apa yang terjadi pada orangtuanya atau bercermin pada sikap orangtuanya.”

Misalnya, saat anak meminta uang pada ibunya lalu Sang Ibu mengatakan tidak punya uang dengan nada marah. “Padahal, seharusnya anak ditanya dulu, butuh uang untuk apa, sih?”

Berikanlah kalimat-kalimat yang baik untuk anak. “Hindari mengatakan ‘jangan’ kepada anak karena akan mematikan kreativitasnya. Gunakan kata ‘lebih baik’, tentu akan terdengar berbeda,” tutur Lutfi.
Sumber : www.tabloidnova.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.