OKU Kembangkan Budi Daya Kopi Liberika

 

Baturaja Radio.com - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengembangkan budi daya tanaman kopi liberika seiring dengan permintaan dan harga yang semakin meningkat.

"Budi daya kopi liberika saat ini gencar dikembangkan oleh petani di Kabupaten OKU," kata Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, Selasa (9/12).

Dia mengatakan bahwa permintaan kopi yang kian tinggi disebabkan karena faktor budaya minum kopi di semua kalangan saat ini semakin kental.

Hal itu tentunya menjadi peluang bagi petani untuk melakukan budi daya dengan maksimal guna meningkatkan produktivitas biji kopi di wilayah setempat.

Menurutnya, OKU sendiri merupakan kabupaten ke-5 terbesar produksi kopi di Sumsel dengan luas lahan perkebunan kopi mencapai 22.099 Ha, dan total produksi rata-rata sekitar 20.665 ton biji kopi kering per tahun.

Perkebunan kopi di Kabupaten OKU sendiri tersebar di Kecamatan Pengandonan, Ulu Ogan, Muara jaya, Lengkiti dan Sosoh Buay Rayap dengan jumlah petani sebanyak 20.988 orang.

"Sebagian besar kopi yang dibudidayakan petani tersebut jenis liberika karena sangat cocok tumbuh di dataran rendah," katanya.

Sebagai bentuk dukungan, kata dia, sejak tahun 2022, Pemkab OKU telah menyalurkan bantuan sebanyak 2.250 bibit kopi liberika untuk dibudidayakan oleh petani di wilayah itu.

"Saya juga menginstruksikan Dinas Pertanian OKU untuk melakukan pembinaan petani tentang pola tanam kopi liberika yang benar agar hasil panen berlimpah," ujarnya.

Dia menjelaskan, kopi liberika memiliki rasa yang khas serta aroma dan cita rasa yang kuat dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.

Kopi liberika ini bisa ditanam secara tumpang sari atau sebagai tanaman penyela diantara tanaman lainnya yang biasanya ditanam masyarakat dengan memanfaatkan space kosong dari lahan yang ada seperti disela-sela tanaman karet.

"Kopi liberika memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Khusus di wilayah Baturaja harga bubuk kopi liberika bisa mencapai Rp220 ribu per kilogram," ujar dia

https://palpos.bacakoran.co/read/38529/oku-kembangkan-budi-daya-kopi-liberika/15