Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Warga Baturaja OKU Kritik Kondisi Taman Kota Baturaja, Berharap Perhatian Serius Agar Tetap Nyaman dan Bersih


  Baturaja,Taman Kota Baturaja saat ini masih menjadi jantung rekreasi masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan, mendapat sorotan dari beberapa warga. Sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang ramai dikunjungi disetiap akhir pekan, taman ini kini dinilai membutuhkan perhatian dan penanganan lebih serius dari pemerintah Kabupaten OKU khususnya dari dinas yang terkait.

Taman yang berada di pusat Kota Baturaja ini selama ini menjadi lokasi favorit warga untuk bersantai, berolahraga, hingga berkumpul bersama keluarga sambil menyantap sajian kuliner dari para pedagang disekitarnya. Pepohonan yang rindang serta suasana teduh di tengah hiruk pikuk kota menjadi daya tarik utama taman ini.

Namun, kondisi terbaru Taman Kota Baturaja memunculkan keprihatinan dari sejumlah warga. Kurangnya fasilitas kebersihan seperti tempat sampah, serta seperti kurangnya pengawasan rutin, menyebabkan taman terlihat kurang terawat dan bahkan semrawut di beberapa sudutnya.

Salah satu warga Talang Jawa, Panca (45), mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap kondisi taman kota saat ini. Ia mengatakan bahwa taman yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat kini justru menunjukkan wajah kumuh karena sampah yang berserakan.

“Saya sering ajak anak main di taman ini, tapi belakangan ini saya lihat banyak sampah di rerumputan. Padahal ini tempat umum yang selalu ramai. Sayang kalau dibiarkan seperti ini,” ujar Pak Panca saat dibincangi awak Liputan4.con Minggu sore (8/6/2025).

Senada dengan itu, Ibu Rani (38), warga Kemelak, juga mengutarakan harapannya agar taman kota bisa ditata ulang. Menurutnya, taman terlihat tidak tertata dengan baik, dengan berbagai sudut yang tampak semrawut dan minim estetika.

“Taman ini potensial sekali, tapi kalau tidak dirawat dan ditata ulang, kesannya jadi sembarangan. Harus ada penanganan dari dinas terkait,” kata Ibu Rani.

Ia juga menambahkan, banyak warga yang tidak menemukan tempat sampah saat berada di taman, sehingga terpaksa meletakkan sampah sembarangan atau membawanya pulang. Hal ini memperparah kondisi taman yang kotor di banyak titik.

Kritik dari masyarakat ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten OKU, khususnya dari Dinas yang membidanginya.

Kritik terhadap kondisi Taman Kota Baturaja tidak hanya mencerminkan kekecewaan masyarakat, tetapi juga menunjukkan adanya kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga ruang publik. Sejumlah warga menyadari bahwa menjaga kebersihan taman bukan semata-mata tanggung jawab petugas kebersihan, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh pengunjung. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pengunjung yang berharap adanya budaya disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya..

“Sebenarnya kalau setiap orang sadar dan membuang sampah di tempatnya, taman ini tidak akan jadi kotor seperti sekarang,” ujar Rudi (29), warga Sukajadi. Ia menambahkan bahwa peran masyarakat sangat penting untuk meringankan tugas petugas kebersihan yang jumlahnya terbatas. Menurutnya, jika masyarakat ikut peduli, maka taman akan lebih mudah untuk dijaga kebersihannya.

Kesadaran masyarakat ini juga mulai terlihat dari inisiatif beberapa komunitas lokal yang kerap mengadakan aksi bersih-bersih taman secara sukarela. Komunitas pemuda dan pelajar di Baturaja, misalnya, pernah mengadakan kegiatan gotong-royong membersihkan taman pada kegiatan momen tertentu saja. Ini menunjukkan bahwa semangat menjaga taman bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga bisa menjadi gerakan warga.

Selain itu, warga juga mengusulkan adanya papan-papan imbauan yang bisa mengingatkan pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Menurut mereka, imbauan yang disampaikan secara persuasif dan ditempatkan di titik strategis bisa meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat. Ini merupakan langkah kecil, namun dapat memberi dampak besar bagi kenyamanan bersama.

Para orang tua yang sering mengajak anak-anak ke taman juga menganggap penting memberikan edukasi sejak dini. “Kami berusaha mengajarkan anak-anak untuk membuang sampah di tempatnya. Kalau dari kecil sudah dibiasakan, mereka akan tumbuh jadi generasi yang peduli lingkungan,” kata Linda (34), seorang ibu rumah tangga asal Baturaja Timur.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk fasilitas dan pengawasan yang memadai, Taman Kota Baturaja diharapkan bisa kembali menjadi ruang hijau yang bersih, nyaman, dan membanggakan. Sinergi antara warga dan pemerintah menjadi kunci utama dalam menjaga ruang publik agar tetap layak dinikmati oleh semua kalangan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.